Kapan Fan Radiator Bekerja? Begini Cara Kerja Kipas Radiator Mobil

Mesin mobil menghasilkan sejumlah besar energi panas. Dan suhu tinggi, dari titik tertentu, tidak baik untuk kendaraan. Itu sebabnya semuanya memiliki sistem pendingin. Dan di dalamnya, salah satu komponen utama adalah radiator, yang mencegah mesin kendaraan dari panas berlebih.


Radiator adalah salah satu elemen yang paling penting dari sistem ini dan fungsi utamanya adalah untuk mencegah mesin dari overheating. Di dalam radiator ada jaringan tabung di mana pendingin bersirkulasi yang menjaga mesin pada suhu yang tepat.


Dalam rangka melindungi temperatur mesin biar enggak panas, diperlukan suatu sistem yang disebut sistem pendingin. Sistem ini bekerja mengenakan air untuk mendinginkan komponen–komponen mesin. Komponen ini kita kenal dengan kipas radiator maupun engine fan cooling, tetapi bagaimana cara kerjanya? Mau tahu kayak apa pengertian juga cara kerja engine fan cooling ini? Simak pembahasan berikut ini.


Apa fungsi dari kipas radiator?


Engine fan cooling elektrik, menyala dan mati sesuai kebutuhan berdasarkan suhu internal kendaraan. Pada dasarnya, kipas radiator meniupkan udara yang lebih dingin melalui radiator untuk menurunkan suhu cairan pendingin dan mendinginkan panas dari mesin mobil. Jelas, ketika mesin berjalan, itu menghasilkan panas.

Panas itu harus dibubarkan agar mesin tidak mengalami panas berlebih atau menjadi terlalu panas. Mesin yang terlalu panas jelas bukan hal yang baik dan perbaikan dapat dengan cepat menjadi sangat mahal...! Jauh lebih murah untuk mengatasi kipas radiator yang rusak daripada menunda dan menghadapi masalah yang jauh lebih besar.


Saat kendaraan bergerak dengan kecepatan yang cukup tinggi, aliran udara melalui kisi-kisi cukup untuk mendinginkan mesin. Namun, ketika mobil bergerak pada kecepatan yang lebih lambat, kipas radiator harus menyala untuk membantu menjaga mesin tetap dingin karena tidak cukup udara yang mengalir melalui kisi-kisi ke mesin.


Penggunaan kipas pendingin elektrik ini bisa menambah angka efisiensi bahan bakar pada mesin. Keadaan ini disebabkan kipas ini akan berputar tatkala suhu air pendingin terlalu tinggi, serta akan berhenti berputar kalau suhu air pendingin mencapai limit bawah temperatur kerja mesin. Jika dibanding dengan kipas konvensional yang terus berputar, maka akan menyebabkan over cooling khususnya tatkala RPM rendah. Hal itu dikarenakan kipas akan terus mendinginkan air selama mesin hidup tanpa peduli temperatur air dan suhu mesin. Walhasil mesin bekerja dibawah temperatur kerjanya yang bikin konsumsi bahan bakar lebih besar.


Kapan Fan Radiator Bekerja?


Singkatnya elektrik fan bakal bekerja ketika suhu mesin mulai diatas temperatur kerja. Namun kipas ini juga berperan untuk mendinginkan refrigerant AC. Artinya ada dua input yang mempengaruhi teknik kerja kipas pendingin elektrik.

2. Ketika AC dinyalakan


Ketika AC dihidupkan, maka ada dua input yang akan mempengaruhi metode kerja elektrik fan ini. Prosesnya, sewaktu mesin hidup baik sensor ECT dan refrigerant pressure akan mengirimkan data masing ke ECU.


Ketika AC dinyalakan, otomatis tekanan refrigerant pada selang bertekanan tinggi akan meningkat. Selain dari refrigerant pressure sensor, ECU juga menerina sinyak dari blower temperature sensor. ECU akan menghidupkan kipas pendingin ketika tekanan refrigerant tinggi dengan kecepatan sesuai temperatur kabin yang diatur.


ECU akan tetap menghidupkan kipas listrik ini walaupun temperatur air pendingin masih dibawah 50°C. Artinya kipas akan tetap menyala kala kedua input menunjukan posisi ON. ECU bakal menghentikan putaran fan ketika tekanan refrigerant turun juga kembali menyala kala tekanan refrigerant bangkit.


Hal ini mengundang beberapa efek antara lain, pemakaian bahan bakar yang lebih boros. Untuk itu, sebisa mungkin kala di pagi hari saat kita memanaskan mobil usahakan untuk enggak menyalakan AC minimal sampai cooling fan berputar. Kala cooling fan berputar tanpa dipengaruhi AC artinya temperatur kerja mesin sudah tercapai.


1. Tatkala AC belum dinyalakan


Saat AC masih di dalam keadaan OFF maka input engine fan cooling cuma diberikan satu arah, merupakan sensor ECT (Engine Coolant Temperature). Ketika kunci kontak berada pada posisi ON, sensor ECT akan mengirimkan data berupa tegangan dengan nilai tertentu yang mengungkapkan suhu air pendingin. Tegangan ini akan diterjemahkan oleh ECU (Electronic Control Unit) untuk mengenal berapa temperatur air pendingin.


Selagi mesin hidup, temperatur air pendingin berangsung naik. Kepesatan suhu air pendingin dipengaruhi oleh melimpah faktor satu di antaranya waktu penyalaan mesin. Sekiranya mesin dihidupkan pada pagi hari tanpa AC harus 15 hingga 20 menit untuk bikin temperatur kerja mesin tercapai.


Saat temperatur mesin udah tercapai, kipas masih belum menyala. Temperatur kerja mesin tiap mobil berbeda. Lazimnya 80 hingga 100° celcius. Ketika suhu mesin melebihi 100° C maka ECM (Engine Control Module) bakal mengaktifkan relay pertama yang mempunyai kecepatan rendah.


Jika temperatur mesin terus bertambah, maka ECM bakal mengaktifkan relay kedua yang mempunyai kecepatan lebih banyak. Intinya semakin tinggi temperatur mesin, semakin kencang pula kipas berputar. Kipas ini bakal berhenti berputar pada saat suhu mesin turun ke angka 80 hingga 90° C. Dan akan kembali berputar bila temperatur mesin udah melebihi temperatur kerja.

Penyebab Kipas Radiator Mobil Mati


Penyebab kipas radiator mobil mati lazimnya dikarenakan mesin yang panas hingga membuatnya turun. Akibatnya, mesin menghadapi overheating. Apa hal yang mengakibatkan komponen ini mampu mati? Simak sejumlah alasannya berikut ini!


1. Kabel konektor kipas radiator putus


Penyebab paling menguatkan dari kipas radiator kendaraan mati ialah adanya kabel konektor yang putus. Sebagai informasi, kipas radiator yaitu konstituen yang memerlukan kabel konektor untuk bisa berputar atau berfungsi.


Jadi, saat ada kabel penghubung ke listrik yang rusak ataupun putus, sudah bisa dipastikan ia gak akan mampu bekerja maksimal.


Penyebab kabel konektor ini putus sanggup jadi diakibatkan beberapa hal. Misalnya, bagian soketnya rusak sebab usia, digigit tikus, atau alasan-alasan lain.


Untuk mengenal penyebab mesti kabel konektor kipas radiator putus, teman-teman transkerja mesti membawa mobil ke bengkel resmi walhasil bisa dijalankan pengecekan dan perbaikan.

2. Sekring kipas putus


Pada jenis kipas radiator elektrik, ada bagian bernama sekring yang berperan mengontrol arus listrik. Sekring ini bertindak sebagai pengaman untuk menahan aliran arus listrik berlebihan didalam rangkaian.


Ketika bagian ini mendapati masalah, contohnya putus, maka aliran listrik berangkat kipas bakal berhenti. Akibatnya, kipas radiator mobil mati. Selaras halnya dengan menghandel kabel konektor kipas mati, sahabat transkerja harus pergi ke bengkel untuk mengadakan pengecekan.


3. Viscous fan jebol ataupun rusak


Viscous fan yakni bagian pengontrol kecepatan kipas. Sistem pengontrolnya mengikuti keadaan suhu mesin kendaraan. Tatkala suhu mesin masih dingin, viscous fan menyetel perputaran kipas pada kecepatan rendah.


Sebaliknya, kala suhu mesin panas, perputaran kipas radiator disetel pada kecepatan tinggi. Makanya, ketika ada kerusakan pada viscous fan, mampu jadi kipas radiator mobil mati karena bagian pengontrol putarannya bermasalah.

4. Fan belt kipas putus


Penyebab kipas radiator kendaraan mati kemudian adalah bagian fan belt putus. Buat kipas radiator bentuk konvensional, peran fan belt sangatlah krusial.


Bagian ini jadi konektor sekaligus motor penggerak dari mesin mendatangi ke kipas supaya dapat berputar. Mampu ditebak, saat penghubung sekaligus penggeraknya rusak, maka kipas radiator mobil pun akan mati karena tidak menangkap daya penggerak untuk berputar.


5. Sensor suhu pendingin rusak


Alasan terakhir kipas radiator mobil mati merupakan berlangsungnya kerusakan di bagian sensor suhu pendingin. Komponen ini berperan sebagai sinyal untuk engine ECU untuk mengunjukkan berapa temperatur yang muncul pada sistem pendinginan mesin mobil.


Saat temperatur mesin panas, sensor pendingin akan mendeteksinya, berikutnya menyodorkan sinyal kepada engine ECU untuk disebarkan kepada kipas radiator.


Alhasil, kipas pun akan berputar sebab harus mendinginkan temperatur tinggi mesin kendaraan. Bila sensor suhu rusak, maka udah pasti ia enggak dapat mendeteksi temperatur kendaraan alhasil kipas radiator pun selalu akan mati.

Ada melimpah alasan kenapa kipas radiator mobil mati. Pelbagai penyebab ini selalu berhubungan dengan komponen di dalam mesin kendaraan. Itulah kenapa sobat transkerja mungkin bakal kesulitan untuk memperbaikinya sendiri.