Cara Membuat Masker Sendiri untuk Mencegah Corona

Wabah virus corona COVID-19 di seluruh dunia sudah menyebabkan kelangkaan masker untuk melindungi wajah. Selama kekurangan itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, petugas kesehatan wajib memakai masker buatan sendiri sebagai upaya terakhir ketika tak ada perkakas pelindung yang tersedia.

Masker buatan sendiri menyuguhkan perlindungan yg jauh lebih rendah dibandingkan dengan masker bedah dan respirator N95. akan tetapi, masker buatan sendiri lebih baik daripada tidak menggunakan sama sekali, kata beberapa besar profesional medis.

Masker buatan sendiri tidak seefektif masker bedah maupun masker N95, tapi masker kain benar-benar menopang saat ini dengan kekurangan yang terjadi. Masker kain menolong menjaga area wajah bersih, menjadi itu lebih baik daripada tidak memakai apa-apa.

Anda bisa membuat masker sendiri, terlepas dari apakah Anda dapat menjahit maupun tidak. Banyak barang yang Anda miliki di sekitar hunian bisa menyaring partikel dari udara, dan bisa meluak paparan virus.

Kunci untuk memproduksi masker yang efektif juga berharga untuk mempunyai masker yang memproduksi segel yang pas di mulut dan hidung, sehingga partikel tidak bisa masuk melalui celah.

Masker dengan lapisan luar yang halus [jika mungkin], lapisan tengah dari bahan yg tebal dan dijalin dengan erat seperti nilon maupun katun, dan kemudian katun yang nyaman di bagian didalam sangat ideal.

Jangan menggunakan bahan kain semacam wool maupun kain lain yang mampu mengakibatkan alergi ataupun mengiritasi kulit Anda. Saat ini, tersedia banyak pola gratis yang ada sebagai panduan menjahit masker. sebagian hunian sakit merilis pedoman untuk memproduksi masker. Banyak juga toko yg menyediakan bahan untuk orang yg menjahit masker di tempat tinggal. Anda bahkan bisa menjahit masker yg dilapisi dengan filter, yang sebagian orang menuturkan lebih efektif didalam menyaring partikel.

Ada juga alternatif masker tanpa jahitan. Pada tahun 2006, para peneliti dari University of Pittsburgh berbagi dengan CDC untuk membangun masker yang efektif ketika masker bedah dan masker N95 tidak tersedia selama wabah virus.

Para peneliti memakai kaos katun lazim untuk menggarap masker wajah tanpa jahitan. Pertama, mereka merebus katun selama sepuluh menit untuk mensterilkannya. Kemudian, mereka memotong katun sesuai ukuran dan membuat masker memakai satu lapisan luar dan delapan lapisan di dalam yg menutupi hidung dan mulut.

Masker dapat diikatkan di kepala pemakainya, untuk memperoleh ukuran yg pas dan nyaman tanpa elastis. Pengujian mengindikasikan bahwa masker ini "menyediakan perlindungan substansial." Berikut ini cara membuat masker sendiri di rumah untuk menjauhi penyabaran virus corona.

Bahan:
  • Kain, semacam katun, waslap maupun kain mikrofiber
  • Pita elastis ataupun dua ikatan rambut
  • Gunting
  • Mesin jahit

Langkah:
1. Mulailah dengan 2 persegi panjang kain ukuran 12 inci (sekitar 30 cm) x 6 inci (sekitar 15cm) [atau 11 inci (sekitar 27 cm) x 5 inci (sekitar 5cm) untuk kepala yang lebih kecil]. Ukuran dapat juga disesuaikan dengan masing-masing wajah.
2. Jahit lapisan-lapisannya jadi satu; lalu jahit tepi bawah dan tutup.
3. Lipat lebih dari satu sisi, dan gunakan ikat rambut lazim atau potongan elastis, mulailah menjahit kain sehingga bagian elastis berada didalam lipatan.
4. Setelah Anda memulainya, tarik kencang tali elastis dan jahit sisa lipatan.
5. Ulangi di sisi lain.
6. Pastikan untuk menyelenggarakan backstitch (menjahit sejumlah kali) di awal dan akhir jahitan, sebab tali elastis akan menarik di titik-titik tersebut.

Aturan Pakai Masker Kain, Agar Maksimal Cegah Corona

Pandemi corona sudah menimbulkan kekhawatiran di grup masyarakat. tak heran seumpama setiap orang kini berlomba-lomba membeli perangkat yang bisa melindungi diri dari infeksi Covid-19 maupun virus Corona. Akibatnya, sebagian peralatan kaya hand sanitizer dan masker jadi langka ataupun sulit untuk ditemukan. Benda pengganti pun bermunculan akibat kelangkaan itu. Saat ini banyak orang yg menggarap maupun membikin masker kain sendiri. akan tetapi apakah masker kain ini tergolong ideal untuk menghindari penularan infeksi Covid-19?

Sayangnya sememangnya masih banyak negara yg tidak mendapati persediaan APD (Alat Perlindungan Diri) yg memadai untuk para pekerja kesehatan. Sehingga para pekerja kesehatan terpaksa memakai peralatan seadanya yg justru bisa memperbesar akibat terinfeksi Covid-19.

Seberapa Efektif Masker Kain untuk Melindungi Diri dari Corona?
Menurut penelitian yang dipenuhi oleh Raina dan dipublikasikan didalam jurnal BMJ pada 2015, masker kain justru membuahkan lebih banyak infeksi daripada masker medis. Penelitian ini direalisasikan pada para profesional medis yang mengobati pasien flu di tempat tinggal sakit Hanoi.

Berdasarkan penelitiannya, masker kain bisa menyebabkan kelembaban, sering dimanfaatkan berulang kali, dan mempunyai kemampuan menyaring yg lebih buruk dibandingkan dengan masker medis. tapi menurutnya selalu akan lebih baik bila menggunakan masker kain daripada tidak menggunakan masker sama sekali.

Penelitian lain yang diterbitkan pada 2013 di jurnal Disaster Medicine and Public Health Preparedness mengeluarkan bahwa masker bedah komersial tiga kali lebih efektif untuk meluputkan penyebaran flu daripada masker kain buatan sendiri. menjadi kesimpulannya yakni masker kain cuma dianggap sebagai upaya terakhir untuk menjauhi penularan virus Corona kalau kamu tidak bisa menemukan masker bedah.

Walaupun demikian kudu diingat bahwa masker penutup wajah cuma menyuguhkan perlindungan seadanya dan seharusnya tidak dianggap sebagai perlindungan yang memadai. Oleh sebab itu tersedia beberapa langkah-langkah pencegahan lainnya yg juga mesti dilancarkan:

1. Hindari kontak dekat dengan orang-orang yg terlihat tak sehat dan menderita demam ataupun batuk.
2. Tutupi hidung dan mulut memakai tisu ataupun siku tangan saat batuk ataupun bersin.
3. Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun untuk merampingkan penyebaran virus dari tangan ke wajah ataupun ke orang lain.
4. Bersihkan permukaan keras, terlebihnya yg seringkali tersentuh, sperti gagang pintu, memakai produk-produk pembersih.
5. Selalu gunakan masker penutup hidung dan mulut, khususnya sekiranya sedang terkena flu. Hal itu akan menunjang meluak efek penularan.
Aturan menggunakan Masker Kain Agar Terhindar dari Virus Corona?

Selain hal-hal di atas, sebagian aturan berharga pakai masker kain di bawah ini juga harus kamu tahu:

1. Selalu gunakan masker penutup wajah dengan orientasi yg sama. Gunakan sisi yg sama untuk di bagian luar (sisi yg terkontaminasi). Jangan membolak-balikkan sisi pendayagunaan masker. Oleh sebab itu dianjurkan di dalam membuat masker kain, buat kedua sisi dengan warna berbeda agar dapat ingat sisi mana yang jadi bagian luar dan dalam.

2. Rutin mencuci masker kain memakai mesin cuci. Hal itu akan mendukung menghilangkan setiap residu partikel virus maupun bakteri yg mungkin mencemari bagian luar masker. Usahakan setelah dicuci dikeringkan di mesin cuci dengan suhu yang tinggi.

3. Lepaskan masker dengan memegang tali dari bagian belakang lalu tarik ke depan. Jangan menyentuh bagian bahan masker. tetapi jika kamu ingin menyentuhnya maka jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah menyentuhnya.

Bagi orang-orang yg tak berada di bidang medis, fungsi transenden dari masker adalah untuk meringankan menangkal seseorang menyebarkan virus ke orang lain. cuma kecil kemungkinannya masker bisa membuatmu senantiasa aman. teknik terbaik untuk melindungi diri dari bahaya infeksi virus Corona yaitu dengan melancarkan isolasi diri di hunian.

Tangkal Virus Corona, Amankah Pakai Masker Buatan Sendiri?

Saran dari berbagai pihak terkait penerapan masker di tengah pandemi global virus corona, kadang terasa membingungkan. Anjuran penerapan masker kain bagi warga pun dikumandangkan, agar masker N95 dan masker surgical bisa diagungkan bagi para pekerja medis.

Sejak awal disebutkan bahwa orang sehat tak wajib memakai masker untuk melindungi diri dari virus corona. Bahkan, hal itu diserukan Menteri Kesehatan RI sejak pertama kali kasus Covid-19 didapati di Indonesia.

Kendati demikian, ketika kita belajar lebih banyak terhadap virus, maka muncul pula saran yang menentang pedoman resmi tersebut. Disebutkan, menutupi wajah dengan masker saat berada di daerah biasa juga dibutuhkan. Menyusul pandangan itu pula, produk masker jadi kian sulit ditemukan. Atau, kalau pun tersedia harganya melonjak naik.

Banyak orang malah menimbun masker medis. Padahal, masker jenis itu dimanfaatkan oleh rumah sakit dan para pekerja tanggap darurat. Nah, dengan suasana itu, apakah mungkin kita mempersiapkan masker sendiri?

"Tutupi wajahmu dengan teliti dari mulut ke hidung untuk meluputkan tetesan aerosol besar keluar maupun masuk," kata Shan Soe-Lin, seorang dosen di Institut Urusan Global Yale Jackson yang pernyataannya dikutip Nytimes.com.

Pekan lalu, Asosiasi Medis Jerman menyarankan warga menggarap masker kain gampang ketika keluar ke tempat biasa. Seruan itu pun masih terkait dengan ajakan untuk membendung pendayagunaan masker medis, yang lebih dimanfaatkan oleh para dokter dan relawan di garis depan.

Tak cuma itu, di Austria, pembeli di toko bahan makanan juga diharuskan menggunakan masker. Di New York, Gubernur Andrew M. Cuomo sudah menyarankan siapa pun yang berusia lebih dari 70 tahun untuk mengenakan masker.

Masker medis berkualitas tinggi, yang disebut masker respirator N95 amat dipakai untuk pekerja hunian sakit dan responden darurat dengan beban kerja tinggi dan efek terpapar virus corona yang besar. Masker seperti itu, mampu menyaring partikel kecil di udara hingga 85 persen. Jelas, warga biasa tak menginginkan masker perlindungan sekelas itu.

Jadi, bila kamu bukan pekerja medis dan mendapati simpanan masker N95 ataupun masker bedah standar, pertimbangkanlah untuk menyumbangkannya ke rumah sakit.

Jika kamu tinggal di rumah dan tidak ada seorang pun di keluarga yang terinfeksi virus corona, maka kamu dan anggota keluargamu tak mesti memakai masker sepanjang waktu. Lantas, ketika kita harus keluar rumah untuk membeli kebutuhan, maka saran para ahli yakni mengenakan masker non medis, ataupun buatan sendiri. Mungkin ini akan jadi ide yg baik.

Penelitian mengungkap, pencegahan penyebaran penyakit pernapasan, termasuk SARS -bentuk lain dari virus corona, mengunjukkan, pemakaian masker mudah bisa menurunkan efek infeksi. Efeknya jadi semakin kuat saat pemakaian masker simpel itu dikombinasikan dengan kebersihan tangan dan jarak sosial.

"Masker bekerja di dalam dua metode - tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang di sekitar kita," kata Dr. Siddhartha Mukherjee, Asisten Profesor Fakultas kedokteran di Universitas Columbia.

Kendatipun tak ada cukup penelitian mengenai efektivitas masker buatan sendiri di dalam menahan penyebaran infeksi, para ilmuwan yang menelaah penyakit yg ditularkan melalui udara mempersembahkan sejumlah panduan. Masker yg dijahit dengan pola yang menutup hidung dan mulut memakai bahan kaus, dapat cukup menyediakan perlindungan. Semakin tebal kainnya, semakin baik.

"Coba pikirkan untuk memakai kaus katun tebal ataupun kain tebal," kata Linsey Marr, ilmuwan Virginia Tech, yang juga pakar di dalam penularan virus di udara.

Di sisi lain, sebagian orang menyarankan memakai bandana, kainnya lazimnya benar-benar tipis sehingga kemungkinan akan menyerahkan sedikit perlindungan. Akan tetapi kualifikasi itu dapat disiasati dengan menggandakan maupun melipat tiga kain bandana sebelum digunakan.

Senada dengan itu, Dr. Soe-Lin mengaku percaya faedah tambahan dari masker ialah sebagai pengingat untuk tidak menyentuh wajah, yang menjadi cara utama penyebaran virus corona.