Manfaat dan Efek Samping Penggunaan Nebulizer

Nebulizer adalah perangkat yang digunakan untuk mengelola zat dalam bentuk cair ke uap dihirup ke dalam paru-paru. Nebulizers biasanya digunakan untuk pengobatan untuk orang yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan seperti batuk, pilek maupun obstruksi atau penyumbatan di saluran pernapasan oleh mukus (dahak), cystic fibrosis, asma, COPD dan penyakit atau gangguan pernapasan lainnya.

Nebulizers menggunakan oksigen, kompresi udara atau ultrasonic power untuk memecah solusi dan suspensi menjadi tetesan aerosol kecil yang bisa langsung terhirup dari corong perangkat. Definisi aerosol adalah "campuran gas dan partikel cair."

Nebulization adalah metode umum dari generasi aerosol dan sebagian besar digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia, baik untuk perawatan darurat penyakit akut dan pengobatan di rumah jangka panjang untuk penyakit paru-paru.

Penyakit pernapasan adalah tiga dari sepuluh penyebab utama kematian di seluruh dunia. Banyak dari penyakit ini dapat diobati dan didiagnosis dengan menggunakan nebulizer.

Nebulizers juga dapat diterapkan pada bayi atau anak-anak, karena pada usia ini, mereka belum mampu mengeluarkan dahak secara optimal.

Pada penyakit Upper Respiratory Tract Infection (ARI) atau Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang tanda-tanda peradangan disertai batuk, pilek, dahak, dapat mengganggu kebersihan jalan napas membuat aliran oksigen ke paru-paru tidak lancar.

Nebulizer umumnya berupa cairan yang diberi obat bronkodilator dan ekspektoran. Bronkodilator berfungsi untuk melebarkan otot-otot saluran pernapasan, sedangkan ekspektoran sebagai pengencer dahak. Cairan ini akan diubah menjadi uap oleh nebulizer yang diberikan dengan cara menghirup uapnya.

Lewat pemberian obat melalui nebulizer, dahak akan lebih encer dan saluran napas lebih meluas sehingga dahak lebih mudah keluar saat batuk dibantu dengan menepuk ringan pada bagian dada dan punggung. Manfaat pemberian nebulizer biasanya langsung terasa. Pada kasus berat, pemberian nebulizer harus rutin agar tidak terjadi penumpukan dahak.

Nebulizer bukanlah teknik baru dalam pengobatan gangguan saluran pernapasan. Sebelum ada nebulizer, teknik lain yang juga sering dugunakan ialah dengan baskom berisi air hangat biasa untuk melegakan pernapasan dengan menghirup uap air hangat yang ada di baskom.

Jika dahak terlalu lama menyumbat saluran napas dampaknya adalah gangguan oksigenasi (sesak dan kekurangan oksigen) pada jaringan tubuh.

Bisa dikatakan nebulizer lebih bagus dibanding obat oral karena tidak mengendap dalam darah, karena bentuknya uap. Jadi efek samping obat sangat kecil. Penggunaan nebulizer ampuh juga penggunannya, sama dengan obat oral tiga kali sehari.

Dosis dan penggunaan campuran obat nebulizer harus dikonsultasikan ke dokter, karena harus sesuai dengan berat badan dan usia si anak.

Efek Samping

Pemakaian nebulizer ada aturan mainnya. Tidak boleh terlalu sering karena nebulizer dapat menimbulkan iritasi pada saluran napas.

Sebenarnya dampak negatif dari meminum obat-obatan lebih banyak daripada nebulizer. Efek dari nebulizer biasanya mengembangnya infeksi jamur pada mulut (thrush) dan suara serak (dysphonia), tapi kondisi ini sangat jarang.

Untuk menghindari efek samping tersebut, beberapa dokter menyarankan bahwa orang yang menggunakan nebulizer harus membilas mulutnya.

Hal ini tidak berlaku untuk bronkodilator tetapi pasien mungkin masih ingin membilas mulut mereka karena rasa tidak enak dari beberapa obat bronchodilating.

Penggunaan pada bayi atau anak-anak

Jika si kecil Anda mengidap asma dan sering menggunakan nebulizer. Ada baiknya memahami kunci utama menghadapi asma yaitu hindari pemicu atau alergennya, seperti ikan laut, cokelat, debu, bulu binatang , AC kotor atau terlalu dingin, dan sebagainya.

Jika serangan asma datang, segera minum persediaan obat asma yang diresepkan dokter.

Perlu diketahui tujuan kesehatan asma ialah menjarangkan serangan, sejarang mungkin, karena serangan asma yang sering dalam jangka panjang menimbulkan kerusakan jaringan paru yang menetap.