Jadwal Buka Puasa Imsak Sholat Subuh Provinsi Aceh 1441 H 2020 M

Jadwal imsakiyah ramadhan untuk seluruh wilayah di Provinsi Aceh - Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara.

Berdasarkan informasi yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, jadwal imsakiyah dan buka puasa ramadhan provinsi aceh meliputi seluruh daerah  Aceh, termasuk Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kota Sabang, Kota Subulussalam, Naganraya, Pidie, Pidie Jaya dan Simeulue.

Ribuan tahun yang lalu, satu orang dipilih oleh Allah sebagai nabi perdamaian dan ditakdirkan untuk menjadi pendiri sebuah agama baru. Dia adalah Nabi Muhammad SAW, orang yang melahirkan Islam dan yang diberi pengetahuan suci tentang Quran pada bulan suci yang lebih dikenal sekarang sebagai bulan puasa ramadhan. Bulan Puasa Ramadhan kini telah hadir, marilah kita samut bulan penuh berkah ini dengan melakukan hal-hal yang baik.

Taqobalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan. Dan, bagi yang melaksanakannya, khususnya kepada warga Indonesia wilayah Provinsi Aceh. Kami ucapkan selamat menjalani ibadah Puasa Ramadhan. Semoga amal ibadah kita semua diterima ALLAH SWT.

Download Jadwal Imsakiyah

Jadwal imsakiyah, subuh, buka puasa, waktu berbuka, maghrib, isya, ashar, dan dzuhur hari ini untuk Provinsi Aceh dan sekitarnya, dapat kamu download di google play. cara download Aplikasi jadwal imsakiyah, jadwal Buka Puasa: Imsak, Subuh, Terbit, Duha, Zuhur, Asar, Magrib, Isya' hari ini di Google Play Store yg disediakan oleh Google di dalam Android. Anda bisa menjalankan pencarian aplikasi berdasarkan kalangan dan bisa langsung memasang aplikasi tersebut ke didalam perangkat Android. semacam yang dipahami bahwa Google Play Store sememangnya sudah terpasang di dalam perangkat Android. maupun bisa dikatakan sebagai aplikasi bawaan OS Android.

Kabupaten Aceh Barat Daya

Kabupaten Aceh Barat Daya ialah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini resmi berdiri setelah disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2002.

Kabupaten yg sering disingkat dengan singkatan "ABDYA" ini adalah pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran bukanlah merupakan akibat dari reformasi pada tahun 1998. kendatipun perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut, akan tetapi wacana untuk pemekaran itu sendiri telah berkembang sejak sekitar tahun 1960-an.

Kabupaten ini mempunyai banyak istilah di antaranya: Tanoh Breuh Sigupai, Bumoe Teungku Peukan, Bumi Persada, Tanoh Mano Pucok, Bumi Cerana, Alue Malem Dewa dan sebagainya.

Kabupaten Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar (Bahasa Aceh: Acèh Rayek; Jawi, اچيه راييك) yakni salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum dimekarkan pada akhir tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar yaitu Kota Banda Aceh. Setelah Kota Banda Aceh berpisah jadi kotamadya tersendiri, ibu kota kabupaten dipindahkan ke Jantho di Pegunungan Seulawah. Kabupaten Aceh Besar juga adalah tempat kelahiran pahlawan nasional Cut Nyak Dhien yang berasal dari Lampadang.

Pada waktu Aceh masih sebagai sebentuk kerajaan, yg dimaksud dengan Aceh maupun Kerajaan Aceh ialah wilayah yang sekarang diketahui dengan istilah Kabupaten Aceh Besar ditambah dengan sebagian kenegerian/daerah yang sudah jadi bagian dari Kabupaten Pidie. Selain itu, juga termasuk Pulau Weh (sekarang sudah jadi pemerintah kota Sabang), sejumlah wilayah pemerintah kota Banda Aceh, dan sebagian kenegerian/daerah dari wilayah Kabupaten Aceh Barat. Aceh Besar di dalam nama Aceh disebut Aceh Rayeuk. Penyebutan Aceh Rayeuk sebagai Aceh yang sungguh sebab daerah inilah yg pada mulanya jadi inti Kerajaan Aceh dan juga karena di situlah terletak ibu kota kerjaaan yang bernama Bandar Aceh maupun Bandar Aceh Darussalam. Untuk sebutan Aceh Rayeuk tersedia juga yang menamakan dengan nama Aceh Lhee Sagoe (Aceh Tiga Sagi).

Sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956, Kabupaten Aceh Besar yaitu daerah yang terdiri dari tiga kawedanan, yakni Kawedanan Seulimum, Kawedanan Lhoknga dan Kawedanan Sabang. Akhirnya dengan perjuangan yang panjang Kabupaten Aceh besar disahkan jadi daerah otonom melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 dengan ibu kotanya pada waktu itu ialah Banda Aceh dan juga ialah wilayah hukum Kotamadya Banda Aceh.

Wilayah darat Aceh Besar berbatasan dengan Kota Banda Aceh di sisi utara, Kabupaten Aceh Jaya di sebelah barat daya, serta Kabupaten Pidie di sisi selatan dan tenggara.

Aceh Besar juga memiliki wilayah kepulauan adalah wilayah Kecamatan Pulo Aceh. Kabupaten Aceh Besar bagian kepulauan di sisi barat, timur dan utaranya dibatasi dengan Samudera Indonesia, Selat Malaka, dan Teluk Benggala, yg memisahkannya dengan Pulau Weh, tempat di mana Kota Sabang berada. Pulau-pulau pokoknya yakni Pulau Breueh dan Pulau Nasi.

Secara geografis beberapa besar wilayah Kabupaten Aceh Besar berada pada hulu aliran Sungai Krueng Aceh. Saat ini suasana tutupan lahan ialah 62,5% (menurut data citra landsat 2007). Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang adalah bandara internasional dan jadi salah satu pintu gerbang untuk masuk ke Provinsi Aceh berada di wilayah kabupaten ini. Pulau Benggala yg adalah pulau paling barat didalam wilayah Republik Indonesia yakni bagian dari Kabupaten Aceh Besar.

Kabupaten Aceh Jaya

Kabupaten Aceh Jaya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Jaya dibentuk tahun 2002 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat.

Kabupaten Aceh Jaya, khususnya kecamatan Jaya terkenal dengan profil penduduknya yg khas. sejumlah penduduk Kecamatan Jaya ini berprofil kaya orang Eropa di mana tersedia yang berkulit putih, bermata biru, dan berrambut pirang. Mereka dipercaya ialah keturunan prajurit Portugis pada abad ke-16 yg kapalnya terdampar di pantai Kerajaan Daya, dan ditawan oleh raja kawasan itu.

Para prajurit Portugis yg tertawan ini lama-kelamaan masuk Islam, menikah dengan penduduk setempat dan mengadaptasi tradisi Aceh secara turun-temurun. Keturunan mereka saat inilah yang terlihat khususnya di kecamatan Jaya (sekitar 75 km arah barat daya Banda Aceh).

Kabupaten Aceh Jaya adalah wilayah pesisir Barat pantai Sumatra dengan panjang garis pantai lebih kurang 160 kilometer. Curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 318,5 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 19 hari. Suhu udara dan kelembaban udara sepanjang tahun tidak terlalu berfluktuasi, dengan suhu udara minimum rata-rata berkisar antara 21,0-23,2 °C dan suhu udara maksimum rata-rata berkisar antara 29,9-31,4 °C.

Kabupaten Aceh Selatan

Kabupaten Aceh Selatan (Bahasa Aceh: Acèh Tunong, Jawi: اچيه تونوڠ) ialah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, calon wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.

Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 jadi tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.

Kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, dilalui oleh Kecamatan Kluet Utara. beberapa saat jumlah penduduk tersedikit ialah Kecamatan Sawang. beberapa penduduk terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan perbatasan sungai.

Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan betul-betul bervariasi, terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan amat curam/terjal. Dari data yang diperoleh, keadaan topografi dengan tingkat kemiringan amat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran cuma sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan yakni pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan luas 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektare selebihnya tersebar pada berbagai tingkat kemiringan. ditatap dari ketinggian tempat (di atas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter mempunyai luas terbesar ialah 152.648 hektare (38,11%) dan terkecil yaitu ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektare (9,92%). sejumlah besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan yakni podzolik merah kuning seluas 161,022 hektare dan yg paling sedikit yaitu jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha).

Kabupaten Aceh Selatan mempunyai 18 kecamatan dan 260 gampong dengan kode pos 23711-23774 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 202.003 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yg berjumlah 4.486.570) yg terdiri atas 99.616 pria dan 102.387 wanita (rasio 97,29). Dengan luas daerah 417.659 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini yakni 53 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/kmkm²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 230.254 jiwa dengan luas wilayahnya 3.841,60 km² dan sebaran penduduk 60 jiwa/km².

Kabupaten Aceh Selatan terbentang mulai dari Kecamatan Labuhan Haji yg berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya hingga Kecamatan Trumon Timur yang berbatasan dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010, jumlah kecamatan didalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 16 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 kecamatan di bagian timur yaitu Trumon dimekarkan lagi jadi 2 kecamatan lagi sehingga keseluruhan kecamatan didalam kabupaten sekarang ini berjumlah 18 kecamatan.

Berdasarkan Buku Induk Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Per Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan Seluruh Indonesia yg diterbitkan oleh Kementerian didalam Negeri (Kemendagri), Kabupaten Aceh Selatan yg mempunyai 18 kecamatan terbagi lagi jadi 260 desa. Kecamatan Samadua yakni kecamatan dengan desa terbanyak (28 desa), sedangkan kecamatan dengan desa paling sedikit adalah Kecamatan Bakongan (7 desa).

Kabupaten Aceh Singkil

Kabupaten Aceh Singkil ialah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Singkil ialah pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan beberapa wilayahnya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini juga terdiri dari dua wilayah, adalah daratan dan kepulauan. Kepulauan yg menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil yakni Kepulauan Banyak. Ibu kota Kabupaten Aceh Singkil terletak di Singkil.

Singkil sendiri berada di jalur barat Sumatra yg menghubungkan Banda Aceh, Medan dan Sibolga. akan tetapi, jalurnya lebih bergunung-gunung dan mesti direalisasikan banyak perbaikan akses jalan agar keterpencilan wilayah bisa diatasi. Diharapkan didalam waktu dekat Pelabuhan Singkil bisa dipergunakan sebagai pelabuhan transit untuk jalur barat Sumatra.

Kabupaten Aceh Singkil mempunyai 11 kecamatan dan 116 gampong dengan kode pos 24783-24791 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini yakni 102.213 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 51.638 pria dan 50.575 wanita (rasio 102,10). Dengan luas daerah 185.803 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini yaitu 39 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 129.963 jiwa dengan luas wilayahnya 2.185,00 km² dan sebaran penduduk 60 jiwa/km².

Kabupaten Aceh Tamiang

Kabupaten Aceh Tamiang (Melayu Jawi: كابوڤاتين اچيه تميانڠ) adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur dan terletak di perbatasan Aceh-Sumatra Utara. Kabupaten ini berada di jalur timur Sumatra yang strategis dan cuma berjarak lebih kurang 250 km dari Kota Medan sehingga akses serta harga barang di kawasan ini relatif lebih murah daripada daerah Aceh lainnya.

Kabupaten Aceh Tengah

Kabupaten Aceh Tengah yaitu salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya yaitu Takengon, suatu kota kecil berhawa sejuk yang berada di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan yg membentang sepanjang Pulau Sumatra. Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan Dataran Tinggi Gayo. Kabupaten lain yang berada di kawasan ini yaitu Kabupaten Bener Meriah serta Kabupaten Gayo Lues. Tiga kota pokoknya yaitu Takengon, Blang Kejeren, dan Simpang Tiga Redelong. Jalan yg menghubungkan ketiga kota ini melewati daerah dengan panorama yg benar-benar indah. Pada masa lalu daerah Gayo adalah kawasan yg terpencil sebelum pembangunan jalan dijalankan di lokasi ini.

Kabupaten Aceh Tenggara

Kabupaten Aceh Tenggara ialah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya yaitu Kutacane. Kabupaten ini berada di lingkungan pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, yang ialah bagian dari pegunungan Bukit Barisan. Taman Nasional Gunung Leuser yg yakni daerah cagar alam nasional terbesar terdapat di kabupaten ini. Pada dasarnya wilayah Kabupaten Aceh Tenggara kaya akan potensi wisata alam, salah satu diantaranya yakni Sungai Alas yg telah dipahami luas sebagai tempat olahraga Arung Sungai yg amat menantang. Secara lazim ditinjau dari potensi pengembangan ekonomi, wilayah ini termasuk Zona Pertanian. Potensi ekonomi daerah berhawa sejuk ini yakni padi, kakao, kembiri, rotan, kayu glondongan, ikan air tawar dan hasil hutan lainnya. didalam bidang Pertambangan, Aceh Tenggara mempunyai deposit bahan galian golongan-C yang amat beragam dan potensial didalam jumlah cadangannya.

Kabupaten Aceh Timur

Kabupaten Aceh Timur (Bahasa Aceh: Acèh Timu, Jawi: اچيه تيمو) yakni sebentuk kabupaten yang berada di sisi timur Aceh, Indonesia. Kabupaten ini juga termasuk kabupaten kaya minyak selain Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Kawasan ini juga termasuk markas Gerakan Aceh Merdeka sebelum diberlakukannya Darurat Militer sejak Mei 2003. Sebelum penerapan Darurat Militer ini, kawasan Aceh Timur termasuk kawasan hitam, terutamanya di kawasan Peureulak dan sekitarnya. Kabupaten Aceh Timur mendapati luas wilayah sebesar 6.040,60 Km², secara administratif Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 24 kecamatan, 54 mukim, 513 desa, 1 kelurahan dan 1.596 dusun. Nama-nama Kecamatan yang tersedia di Kabupaten Aceh Timur ialah Kecamatan Simpang Ulim, Kecamatan Julok, Kecamatan Nurussalam, Kecamatan Darul Aman, Kecamatan Idi Rayeuk, Kecamatan Peureulak, Kecamatan Rantau Selamat, Kecamatan Birem Bayeun, Kecamatan Serba Jadi, Kecamatan Rantau Peureulak, Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Madat, Kecamatan Indra Makmur, Kecamatan Idi Tunong, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Peudawa, Kecamatan Peurelak Timur, Kecamatan Peureulak Barat, Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Darul Ihsan, Kecamatan Peunaron, Kecamatan Idi Timur, dan Kecamatan Darul Falah.

Secara biasa Kabupaten Aceh Timur adalah dataran rendah, perbukitan, beberapa berawa-rawa dan hutan mangrove, dengan ketinggian berada 0–308 m di atas permukaan laut. Keadaan topografi daerah Kabupaten Aceh Timur digolongkan atas 4 kelas lereng yaitu: 0-2%, 2-15%, 5-40% dan > 40%. disoroti dari penyebaran lereng tersebut adalah mempunyai kemiringan lereng >40% cuma sebesar 6,7% ialah meliputi Kecamatan Birem Bayeun dan Serbajadi. Sedangkan wilayah yg mempunyai kemiringan lereng 0-2%,2-15% dan 5-40% meliputi seluruh Kecamatan.

Komoditi unggulan Kabupaten Aceh Timur adalah sektor pertanian dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa Sawit, Kakao, Karet dan Kelapa. Sub sektor pertanian komoditi yg diunggulkan berupa Jagung dan Ubi kayu.

Sebagai penunjang acara perekonomian, di Kabupaten ini ada 1 Pelabuhan Industri, yaitu Pelabuhan Idi. Untuk industri ada 6 kawasan industri, adalah Kawasan Industri UMKM Pisang Sale, Kawasan Industri Kelapa Terpadu, Kawasan Industri dokumentasi Rotan, Kawasan Industri Agro dan Perikanan, Kawasan Industri Kelapa Terpadu Timur (KITAT) dan Kawasan Industri Migas Pertambangan dan Energi yg didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi. Pariwisatanya ialah wisata alam, wisata adat dan budaya.

Kabupaten Aceh Utara

Kabupaten Aceh Utara (Bahasa Aceh: Acèh Barôh, Jawi: اچيه باروﺡ) yakni suatu kabupaten yang terletak di provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke Lhoksukon, menyusul dijadikannya Lhokseumawe sebagai kota otonom.

Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau Jawa, khususnya dengan dibukanya industri dokumentasi gas alam cair PT. Arun LNG di Lhokseumawe pada tahun 1974. di lingkungan wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Dalam sektor pertanian, daerah ini memiliki unggulan reputasi sendiri sebagai penghasil beras yang amat penting. maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara adalah daerah Tingkat II yg paling potensial di provinsi dan gaji per kapita di atas paras Rp. 1,4 juta tanpa migas ataupun Rp. 6 juta dengan migas.[6]

Ladang gas dan minyak didapatkan di Lhokseumawe, ibu kota Aceh Utara sekitar tahun 1970-an. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para investor luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang melimpah. Sejak saat itu, gas alam cair ataupun Liquefied Natural Gas (LNG) yg diolah di kilang PT. Arun Natural Gas Liquefaction (NGL) Co, yang berasal dari instalasi ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, sudah mengubah wilayah ini jadi kawasan industri petrokimia modern.[7]

Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor, ialah sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri penyimpanan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yg diolah PT. Exxon Mobil Oil Indonesia niscaya menjadi salah satu faktur keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8,6 trilyun Pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4,7 trilyun.

Di bidang agama, penduduk Aceh Utara yaitu penduduk yang beragama Islam yang taat beragama. Pada tahun 1994, tercatat 782 orang yang berangkat naik haji.[

Kota Lhokseumawe

Kota Lhokseumawe (ejaan Acèh: Lhôk Seumaw‘èë) yakni sebentuk kota di provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini berada persis di tengah-tengah jalur timur Sumatra. Berada di antara Banda Aceh dan Medan, sehingga kota ini adalah jalur vital distribusi dan perdagangan di Aceh. Kota Lhokseumawe, Aceh, dengan ketinggian 2-24 meter diatas permukaan laut mempunyai luas wilayah 181,06 Km² yg dibagi di dalam 4 kecamatan ialah Kecamatan Blang Mangat dengan luas wilayah 56,12 Km², Kecamatan Muara Dua luas wilayah 57,80 Km², Kecamatan Muara Satu luas wilayah 55,90 Km² dan Kecamatan Banda Sakti luas wilayah 11,24 Km². Keempat kecamatan ini terdiri dari 9 kemukiman dan 68 desa/gampong. pemakaian lahan terbesar di Kota Lhokseumawe yaitu untuk permukiman seluas 10 877 ha ataupun sekitar 60% dari luas yg ada. Kebutuhan lahan yang menonjol yakni untuk usaha kebun campuran 4.590 ha maupun sekitar 25,35%, di samping untuk kebutuhan persawahan seluas 3 747 ha ataupun sekitar 21%. Untuk kebutuhan perkebunan rakyat sudah dimanfaatkan seluas 749 ha maupun sekitar 4% dan untuk lain–lainnya. Secara etimologi Lhokseumawe berasal dari kata Lhok dan Seumawe. didalam Bahasa Aceh, Lhok bisa berarti dalam, teluk, palung laut, dan Seumawe berujud air yang berputar-putar ataupun pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan sekitarnya. Keberadaan kawasan ini tak lepas dari kemunculan Kerajaan Samudera Pasai sekitar abad ke-13, kemudian kawasan ini jadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524.

Kota Sabang

Kota Sabang yakni salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota ini berupa kepulauan di seberang utara pulau Sumatra, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota Sabang yakni zona ekonomi bebas Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo. Dari segi geografis Indonesia, wilayah Kota Sabang berada pada 95°13'02"-95°22'36" BT, dan 05°46'28"-05°54'-28" LU, merupakan wilayah administratif paling utara, dan berbatasan langsung dengan negara tetangga ialah Malaysia, Thailand, dan India. Wilayah Kota Sabang dikelilingi oleh Selat Malaka di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Malaka di Timur dan Samudera Hindia di Barat.

Kabupaten Nagan Raya

Kabupaten Nagan Raya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya Suka Makmue, yang berjarak sekitar 287 km atau 6 jam perjalanan dari Banda Aceh. Kabupaten ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat.

Kata Nagan memiliki kemiripan dengan nama 5 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut, namun secara arti bahasa sampai sejauh ini sama sekali tidak ada dalam kosakata Aceh. Pun, belum terketemukan landasan historis, maupun hasil penelitian yang jelas terkait dari mana penyebutan nama tersebut muncul. Sedangkan Raya berarti besar, menunjuk semua kecamatan yang ada di Nagan, kendati di dalam nama kecamatan tersebut tidak tercantum kata "Nagan", misalnya: Beutoeng, salah satu kecamatan.

Kabupaten Pidie

Pidie adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini berada di Sigli, kabupaten ini merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar ke 2 di provinsi aceh setelah kabupaten aceh utara. Dua pertiga masyarakat kabupaten ini ada di perantauan, buat masyarakat wilayah ini merantau adalah sebuah kebiasaan yang turun temurun untuk melatih kemandirian dan keterampilan. Masyarakat wilayah ini mendominasi pasar-pasar di berbagai wilayah di provinsi Aceh dan sebagian ke provinsi sumatera utara dan negara tetangga malaysia. Selain itu, wilayah ini juga terkenal sebagai daerah asal tokoh-tokoh terkenal Aceh.

Kabupaten Pidie Jaya

Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Ibu kotanya adalah Meureudu. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007, merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Pidie. Kabupaten Pidie Jaya adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006. Letak Georafi Kabupaten Pidie Jaya berada pada 4°54' 15,702"N sampai 5° 18' 2,244" N dan 96°1' 13,656"E sampai 96°22'1,007"E. Secara Topografi Kabupaten Pidie Jaya berada pada ketinggian 0 mdpl s.d 2300 mdpl dengan tingkat kemiringan lahan antara 0 sampai 40%. Wilayah Kecamatan Jangkabuya secara keseluruhan merupakan dataran rendah antara 0 mdpl s.d 20 mdpl, Kecamatan Bandar Dua berada pada 10 mdpl s.d. 2300 mdpl sedangkan Kecamatan Ulim, Meurah Dua, Meureudu, Trienggadeng, Pante Raja, dan Bandar Baru berada pada 0 mdpl s.d 2.300 mdpl terbentang dari Pesisir Selat Malaka hingga Puncak Gunong Peuet Sagoe pada Gugusan Bukit Barisan. Secara keseluruhan Kabupaten Pidie Jaya rawan terhadap banjir dan erosi. Dari klasifikasi lereng, Kabupaten Pidie Jaya merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki daerah kelas lereng sampai dengan 40%.

Kabupaten Simeulue

Kabupaten Simeulue adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh, Kabupaten Simeulue berdiri tegar di Samudera Indonesia. Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999, dengan harapan pembangunan semakin ditingkatkan di kawasan ini.

Ibu kota Kabupaten Simeulue adalah Sinabang, kalau diucapkan dengan logat daerah adalah Si navang yang berasal dari legenda Navang. Navang adalah si pembuat garam masa dulu di daerah Babang (pintu masuk teluk Sinabang. Dulunya Navang membuat garam dengan membendung air laut yang masuk ke pantai Babang, kemudian dikeringkan lalu menjadilah garam. Garam Navang lambat laun menjadi dikenal di sekitar Ujung Panarusan sampai ke Lugu. Jika penduduk membutuhkan garam, maka mereka akan menuju si Navang, yang lambat laun konsonan 'V' pada Navang berubah menjadi Nabang. Sementara Sibigo ibu kota kecamatan Simeulue Barat berasal dari kata/kalimat CV dan Co karena masa-masa penjajahan dulu, Sibigo adalah lokasi perusahaan pengolahan kayu Rasak - sejenis kayu sangat keras setara dengan Jati - yang dikirim ke Belanda via laut.