Penyebabnya Gigi Persneling Tidak Bisa Dipindah

Aktivitas awal yang digarap pengendara begitu masuk didalam kendaraan pastilah meletakkan tangan kiri di tuas persneling. Sementara, kaki menginjak pedal kopling.

Begitu mesin hidup dan siap melaju, tuas persneling perlu dipindah dari posisi netral ke gigi 1. Seiring injakan pedal gas, perlahan-lahan mobil akan bergerak. Ini yang lazim dilakukan ketika mengendarai kendaraan dengan transmisi manual.

Bisa dibayangkan, apa yang terbentuk bila kenyataannya tuas transmisi enggak bisa dipindahkan ke posisi lain. Biarpun sudah cukup mengerahkan tenaga, terasa ada sesuatu yang mengganjal walhasil susah pindah gigi 1, 2, dst.

Akibatnya jelas. Mobil enggak bakal dapat berjalan maupun kalau sebenarnya sudah berhasil masuk gigi tertentu maka kendaraan akan jalan dengan posisi gigi tersebut.

Pengalaman ini kerap dialami customer Emergency Roadside Assistance (ERA) AstraWorld. Tidak hanya seorang saja. Tiap bulan, ada saja pengendara yang terjebak sebab masalah ini. Cari tahu penyebabnya di sini, bila gigi persneling gak bisa dipindah.

Apa Penyebabnya Gigi Persneling Tidak Bisa Dipindah?

Berikut ini ialah beberapa penyebab persneling mobil tidak dapat berpindah.

1. Free Play Pada Kopling Terlalu Besar 

Masalah gigi persneling tidak bisa dipindah ini sebenarnya mampu muncul di kendaraan bertransmisi manual. Pada berjibun kasus, mesin dalam keadaan mati dapat memindah persneling serta masuk ke posisi 1,2,3 dst. Beberapa saat saat mesin dalam keadaan hidup, perpindahan gigi terasa agak keras sampai-sampai susah masuk maupun tidak dapat pindah gigi manapun.

Jelas, situasi ini amat mengganggu. Semisal dipaksakan, maka gigi percepatan pada transimisi akan rusak ataupun mengeluarkan bunyi yang kasar saat jalan.

Penanganan kasus di atas sejatinya mudah saja. Permasalahan semacam itu mampu memperlihatkan, salah satunya, karena setelan free play (gerak bebas) pedal kopling terlalu besar.

Andaikan penyebab persneling mobil tidak sanggup pindah gigi merupakan setelan free play yang terlalu bebas, maka penyelesaiannya sanggup dengan mengerjakan penyetelan ulang. Menyetel ulang dikerjakan dengan mengatur baut adjuster untuk memperkecil free play-nya.

Untuk melaksanakan penyetelan, mesti diketahui dulu mengenai sistem penggerak kopling yang lazimnya ada pada mobil. Pada dasarnya sistem penggerak kopling ada dua macam. Pertama, memakai kabel sebagai penerus injakan pedal kopling ke sistem kopling yang terlihat di rumah kopling (belakang mesin). Kedua, kopling dengan sistem penggerak hidrolik.

Pada tipe kabel, penyetelannya bertempat di bawah samping kepala babi (rumah kopling). Penyetelan direalisasikan dengan memutar baut untuk memperpendek gerak dari garpu pembebas yang ditahan kabel tersebut.

Sementara type hidrolik, penyetelan di pedal kopling yang berada pada ujung pedal. Di sana lazimnya terdapat batang pendorong (push rod). Andaikata kita lihat dari kasus di atas, maka batang pendorong ini kita perpanjang dengan cara mengendorkan baut yang berada pada batang pendorong tersebut. Berikutnya batang pendorong tersebut kita putar sesuai dengan arah memanjangnya batang tersebut.

2. Kampas Kopling Tipis

Selain free play, penyebab lain gigi persneling tidak bisa dipindah sebab kampas kopling sudah tipis. Solusinya pasti berbeda. Seandainya kampas kopling sudah tipis secara otomatis, tenaga yang diteruskan juga gak maksimal.

Pada gejala awal lazimnya kendaraan akan bisa berjalan tatkala putaran mesin tinggi (kendaraan baru dapat jalan saat pedal gas diinjak secara dalam). Kalau kenyataannya perpindahan gigi enggak bisa ditunaikan karena kampas kopling yang menipis, penyelesaiannya  ialah dengan  mengganti kampas kopling dengan yang baru.

Khusus kopling dengan sistem hidrolik, kebocoran pada minyak kopling juga mampu menyebabkan gigi transmisi kendaraan sulit ‘di-oper’, sampai-sampai tidak sanggup masuk sama sekali. Penyelesaiannya mesti dengan mengganti bagian yang membawa dampak kebocoran tersebut. Misalnya, karet-karet master silinder kopling (silinder kopling atas) serta silinder kopling bawah.

3. Kebocoran Fluida di Master Kopling

Kebocoran fluida pada master kopling membawa dampak tekanan hidrolik yang dihasilkan menjadi tidak sempurna, walhasil membuat transmisi roda berotasi untuk mengganti gigi jadi sulit. Keadaan ini biasanya harus langsung diperbaiki maupun dikonsultasikan. Seumpama dibiarkan, maka bakal sebabkan kopling semakin sulit untuk berpindah. 

4. Setelan Pedal enggak Tepat 

Biasanya pada saat merasa gak nyaman dengan pedal, maka pijakan kaki jadi sulit dikendalikan. Jadi, tidak heran jika sobat transkerja kesulitan memasukkan gigi. Itulah sebabnya perhatikan keamanan serta kenyamanan berkendara juga ya sahabat. 

5. Shift Fork Aus 

Bilamana shift fork aus, perpihdahan gigi menjadi terhalang karena gak akan bisa menyambungkan pergeseran gigi yang hendak terjadi. Spesifiknya pada bagian yang bernama shift fork serta hub sleeve. 

Apabila kamu merasa kebingungan bagaimana harus memperbakinya saat keadaan udah sangat bikin berkendara menjadi tidak nyaman. Maka segera cek ke bengkel resmi. Dengan begitu kamu gak mesti menunggu lama dalam antrean, walhasil proses servis bisa lebih cepat. Sebaiknya kamu melaksanakan servis kendaraan secara rutin untuk menjauhi kerusakan yang parah.