Penyebab Ban Menggelembung

 Kelainan pada ban kendaraan gak sekadar soal retak, keausan dini, ataupun peyang. Terkadang tanpa disadari ban bisa benjol, biasanya terjadi pada bagian dinding ban. Bagian tersebut kerap tersedia benjolan lantaran yaitu sisi terlemah yang tersedia pada ban. Bagian dinding ban tipis sebab fungsinya sebagai kenyamanan, seandainya tebal kurang nyaman karena tidak dapat menyerap getaran serta benturan dari jalan.

Selanjutnya, gimana dapat timbul benjolan pada ban?

Tonjolan pada ban disebabkan benturan yang membuat material pembentuk di dalam konstruksi ban. Material yang dimaksud adalah susunan benang atau carcass. Sederhananya ketika timbul benturan permukaan ban dengan benda keras, memproduksi susunan benang pada bagian samping atau dinding ban di sekitar bead (kawat baja) putus. Benturannya bisa karena membentur batu, trotoar, maupun lainnya yang permukaannya keras.

Selanjutnya dinding ban yang terkena benturan tadi muncul benjolan. Ini terbentuk sebab tidak tersedia konstruksi penahan tekanan angin dari didalam ban, yang semula ditahan oleh benang. Efek dari penerapan ban benjol ini sebenarnya tak dapat dirasakan langsung ketika kendaraan beroda empat dikemudikan. Sebab, benjolannya tersedia pada bagian samping, bukan pada alur ban.

Satu-satunya cara adalah mengeceknya langsung. Perhatikan apakah tempat dinding ban masih mulus, atau udah berlangsung perubahan bentuk. Lazimnya enggak sekadar benjolan yang besar. Lazimnya secara kasar nggak tersedia benjolan, namun diperhatikan dari dekat tersedia bagian yang menggelembung. Makanya hati-hati ketika berbelok, bila terlalu pinggir dapat berbenturan dengan trotoar dan bikin ban benjol.

Ban kendaraan roda empat yang udah benjol sayangnya gak dapat diperbaiki. Saran terbaiknya adalah segera ganti ban baru. Sebab lama kelamaan benjolan dapat membesar dan bikin ban meledak, seiring dengan perubahan bobot kendaraan karena mengangkat barang maupun penumpang sehingga tekanan ban meningkat.