Contoh Permasalahan Pada Sistem Suspensi Dan Solusinya

Sejumlah komponen suspensi, yang meliputi per, peredam kejut, anti-roll bar, control arm dan lainnya, berperan layaknya pasukan tempur di garda depan.

Komponen-komponen inilah yang setiap hari menjadi ujung tombak bagi kendaraan saat menghadapi berbagai kondisi jalan, baik jalan bagus, bergelombang, berlubang, jalan licin atau bahkan halangan yang terlambat diantisipasi oleh pengemudi.

Ketika mobil sering melibas kondisi jalan yang disebutkan di atas, maka satu atau beberapa komponen suspensi akan mengalami kerusakan. Tanda-tanda kerusakan itu bahkan tak hanya dapat dirasakan, tapi juga bisa didengarkan dari suara tak lazim yang berasal dari komponen yang bermasalah.

Apabila sudah begini, maka tak ada jalan lain kecuali membawa kendaraan ke bengkel untuk dilakukan perbaikan atau penggantian komponen.

Tapi bagi Anda yang masih awam tentang kendaraan, ada berbagi ilmu seputar masalah pada komponen suspensi dan cara untuk mengatasinya.

Contoh Permasalahan Pada Sistem Suspensi Mobil

Pada saat mobil melaju normal, roda seharusnya mengarah lurus dan ban akan menapak permukaan jalan dengan tekanan yang sama. Tapi bila Anda merasakan setir mengarah ke satu sisi, biasanya ban akan termakan di salah satu sisinya. Kondisi ini kerap terjadi karena roda sering menghantam lubang atau gundukan seperti polisi tidur. Komponen yang bermasalah bisa meliputi per, control arm atau komponen yang mempengaruhi kesejajaran roda. Jika Anda menggunakan ban baru akan lebih mudah untuk mengetahui masalah yang terjadi pada suspensi.

Shock absorber (peredam kejut):

Jika komponen ini bermasalah, Anda akan merasakan bodi mobil ‘mentul-mentul’ setelah melewati polisi tidur atau jalan bergelombang. Ini karena shock tak mampu menahan ban agar tetap menapak permukaan jalan. Perlu diketahui bahwa shock berisi oli atau udara untuk menahan pantulan, dan jika oli bocor, maka fungsi peredaman tak lagi optimal.

Per:

Komponen ini bertugas menahan beban kendaraan. Jika saat parkir di tempat rata terlihat salah satu sisi mobil lebih rendah dari sisi lainnya, itu pertanda per sudah lemah atau rusak. Anda juga bisa mendengar suara logam beradu saat melalui jalan bergelombang atau polisi tidur dan saat menikung juga terasa limbung karena per yang rusak tak mampu mengendalikan beban kendaraan yang harus ditopang.

Oli Shock Breaker Bocor

Shock breaker dialiri oli untuk membantu komponen ini menahan serta menyerap guncangan jalan. Oli shock breaker kerap bocor jika mobil sering dibawa ugal-ugalan saat menghantam lubang.

Salah satu pertanda oli shock breaker bocor adalah ketika pengemudi dan penumpang merasakan getaran, guncangan, dan kelimbungan lebih banyak dari biasanya di kabin karena shock breaker menjadi lebih keras. Tanda lainnya yang memperkuat adalah jika keausan ban tak merata.

Ball joint:

Komponen ini berperan menghubungkan suspensi dengan roda, dan juga menyerap guncangan pada shock absorber saat bergerak naik turun serta bergerak berputar ketika terjadi perubahan sudut pada sistem kemudi (berbelok). Ball joint disebut rusak jika terdengar suara berdecit atau bising saat berbelok. Jangan tunggu lama untuk mengganti komponen ini bila sudah rusak, karena komponen suspensi bisa terlepas.

Control arm:

Tugas control arm adalah menahan roda dan menyambungkan sistem kemudi ke roda. Bushing control arm bagian bawah lebih rentan aus atau rusak pada mobil berpenggerak roda depan. Bushing sendiri biasanya terbuat dari karet atau logam yang membantu meredam guncangan. Jika komponen ini rusak, pengendalian atau pengemudian mobil menjadi kurang mantap dan ban cepat aus. Tanda-tanda komponen ini rusak adalah timbulnya bunyi seperti logam beradu atau gemeretak dan kemudi menjadi kurang presisi.

Sistem Suspensi Mobil dan Komponenya

Ketika kita mengerjakan sistem suspensi mobil, apalagi yang berhubungan dengan pelanggan, pasti membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang sistem.

Yang pasti kita harus tahu tentang komponen suspensi mobil dan fungsinya. Jika tidak, kita akan lebih sering bongkar pasang tanpa tujuan dan penyelesaian.

Tetapi terus terang, dengan pengetahuan memang terkadang belum jaminan bisa menyelesaikan masalah dengan cepat. Kita masih membutuhkan pengalaman dan terkadang panduan dari pabrikan.

Untuk mendukung kompetensi kita, mari kita mempelajari sistem suspensi mobil dari fungsi, komponen, tipe-tipe suspensi dan perkembangan teknologi suspensi.

Misalnya Air suspension, Active body control, dll.

Sistem suspensi terletak diantara bodi mobil dan roda-roda. Sistem ini dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga mobil jadi nyaman dan stabil

Bayangkan jika mobil tidak dipasang suspensi. Pasti rasanya akan seperti naik gerobak.

Fungsi dari sistem suspensi mobil adalah..
  1. Meredam getaran dan benturan dari permukaan jalan. Hal ini untuk melindungi penumpang dan barang agar aman, nyaman dan stabil
  2. Menopang bodi pada axle dan menjaga geometri roda (ada hubungannya dengan spooring)
  3. Memindahkan gaya pengereman dan akselerasi mobil

Bagaimana Sistem Suspensi Bekerja ?

Pada prinsipnya sistem suspensi mengandalkan pegas yang dibantu shock absorber dalam meredam kejutan jalan.

Tetapi berat mobil berbeda-beda, dan kegunaan mobil juga berbeda pula. Contohnya mobil sedan mengutamakan kenyamanan, sedangkan mobil pick-up mementingkan kekuatan.

Silahkan sobat intip macam-macam bentuk bodi mobil supaya memperkaya ide tentang kegunaan mobil.

Komponen Sistem Suspensi Mobil dan Fungsinya

Jika dipindai dari tipe suspensi diatas, kita dapat meninjau sebagian komponen sistem suspensi. seterusnya kita bakal bahas satu persatu komponennya.

#1 Pegas (Coil Spring)

Fungsi pegas yaitu menyerap kejutan dari jalan serta getaran roda-roda biar tidak diteruskan ke bodi mobil secara langsung.

Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkram ban tentang permukaan jalan. Pada kendaraan beroda empat ada beberapa tipe pegas, yaitu pegas coil, pegas daun, pegas torsi serta juga pegas udara. kita bakal mengupas satu persatu. Pegas koil (Coil Spring) dibikin dari batang baja khusus serta berbentuk spiral.

Keuntungan memakai pegas koil ialah daya serap kejutan dari atas yang baik, lebih praktis dibongkar pasang, lebih ringan serta lebih lembut.

sungguh-sungguh kelemahannya tak terlalu bagus kalau menerima kejutan dari samping ataupun dari depan.

Ketika mengerjakan mobil, kadang kala kita hendak menjumpai pegas yang kerapatannya beda. Poin bermanfaat yang mesti dilihat yaitu jangan sampai kebalik ya pasanganya. Bantinganya lain.

Hati-hati juga ketika melepas pegas koil, perlu ditahan dengan alat spesial (sst). Jangan asal kendorin! Nanti dapat mental serta melukai kita.

Pegas Daun

Pegas daun (leaf spring) dibentuk dari bilah baja yang bengkok serta lentur.

Pegas Batang Torsi

Pegas batang torsi (torsion bar spring) dibentuk dari batang baja yang elastis berkenaan puntiran.

Pegas Udara (Air Spring)

Pegas udara ini boleh dibilang berupa balon udara yang sanggup meredam kejutan jalan. serta pada tipe suspensi udara, kekerasan pegas udara bisa diatur sehingga lebih nyaman.

Sebagai contoh disamping ialah suspensi dengan pegas udara (yang kayak balon berwarna hitam). biasanya dipasang pada mobil yang menuntut kenyamanan yang tinggi.

#2 Shock Absorber

Jika mobil cuma dipasang pegas, mobil akan condong beroskilasi fluktuatif layaknya pada waktu menerima kejutan.

Dan tentunya hal ini membangun berkendara menjadi gak nyaman. Makanya dimanfaatkan shock absorber untuk meredam oskilasi yg cepat supaya naik kendaraan beroda empat menjadi nyaman.

Jika bicara shock absorber, sebagai montir kita mesti dapat membedakan apakah shock yang kita pegang yakni singgle acting, double acting ataupun didalamnya kedapatan gas.

satu di antara contoh metodenya adalah untuk siggle acting lazimnya ringan ketika ditekan serta berat ketika di tarik pada suasana berdiri.

Pada double acting berat ketika turun serta lebih berat ketika di tarik

Sedangkan untuk tipe gas, ketika ditekan berat serta ketika dilepas maka shock akan naik dengan sendirinya.

#3 Ball Joint

Ball joint menerima beban dari atas dan dari kiri dan kanan. Selain itu juga bertugas sebagai sumbu putar roda pada saat membelok.

Pada sebagian mobil contohnya truk, kita mesti melumasi ball joint dengan gemuk secara berkala. metodenya pompa gemuk lewat nipel ball joint.

#4 Stabilizer Bar

Berfungsi untuk menurunkan kemiringan kendaraan ketika berbelok. Kalau kata kerenya akibat gaya sentrifugal. Selain itu juga meninggikan daya cengkram ban pada saat belok.

#5 Strut Bar

Berfungsi untuk mencegah lower arm biar enggak bergerak maju serta mundur pada saat menerima kejutan dari jalan. secara khususnya sekiranya ada dorongan ataupun pada saat mengerem.

Jadi misal tersedia keluhan bunyi jeduk-jeduk pada saat di rem ataupun di gas, dapat dari sini. tetapi pastiin dulu ya kendaraan beroda empat yg montir pintar kerjain pakai strut bar ataupun engga.

#6 Lateral Control Rod

Berfungsi untuk mencegah axle pada posisinya dari beban samping.