Lidah Buaya Tawarkan Beragam Manfaat Untuk Wajah

Sejak dahulu, tanaman lidah buaya diketahui sebagai tanaman herbal yang banyak dipakai untuk memecahkan berbagai keluhan pada rambut serta kulit. Lalu, apa saja keuntungan lidah buaya bagi kesehatan kulit wajah? Berikut penjelasannya.

Lidah buaya maupun Aloe vera merupakan tanaman yg mengandung beragam nutrisi. Tanaman ini berasal dari daerah Mediterania, tapi kini lidah buaya telah banyak dikembangbiakkan di Asia, Eropa, serta Amerika Selatan.

Lidah buaya dipahami mempunyai banyak khasiat bagi kulit beserta rambut. Itulah sebabnya, lidah buaya biasa dibutuhkan sebagai bahan berbagai produk kecantikan beserta kesehatan. Lidah buaya didalam bentuk gel atau ekstrak sering ditambahkan ke didalam sabun, sampo, losion, maupun krim wajah. Selain itu, lidah buaya juga dapat dikonsumsi didalam bentuk makanan maupun minuman.

Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan Kulit Wajah

Berbagai faedah lidah buaya untuk kesehatan serta kecantikan kulit wajah adalah:

1. Melembapkan kulit

Apa pun jenis kulit kamu, pelembap tentu digunakan untuk melindungi beserta menjaga kesehatan kulit. Lidah buaya mengandung zat polisakarida beserta sterol yang bisa menopang mempertahankan kelembapan kulit.

2. Mempercepat penyembuhan luka

Lidah buaya mampu mempercepat penyembuhan luka di kulit. Kandungan kalsium beserta antioksidan pada lidah buaya bisa mempercepat pembelahan sel-sel keratinosit (sel penghasil zat keratin di kulit) beserta memperkuat jaringan kulit.

3. menunjang menghaluskan permukaan kulit

Percepatan pembelahan sel-sel keratinosit juga akan menghaluskan permukaan kulit. kegunaan lidah buaya yang satu ini bisa membantu pengangkatan sel-sel kulit mati, untuk digantikan dengan sel-sel kulit baru yg sehat beserta kuat.

4. Mengandung antioksidan beserta nutrisi bagi kulit

Berbagai vitamin yg terkandung didalam lidah buaya, kaya vitamin A, C, beserta E, yaitu antioksidan yang bisa menahan serangan radikal bebas akibat paparan asap serta polusi udara pada wajah.

Tidak cuma itu, lidah buaya juga mengandung berbagai enzim yang mampu meninggalkan penuaan dini pada kulit.

5. menopang meredakan radang serta gatal

Di bagian didalam daun lidah buaya terkandung zat yang mendapati khasiat antiradang beserta antimikroba. Khasiat ini berguna untuk meredakan keluhan pada kulit dengan persoalan jerawat, dermatitis (eksim), iritasi setelah terpapar sinar matahari, serta psoriasis.

Manfaat Lidah Buaya pada Berbagai Jenis Kulit Wajah

Jenis kulit wajah bermacam-macam, tersedia jenis kulit normal, kering, berminyak, beserta sensitif. Masing-masing jenis kulit mendapati keinginan serta keadaan sulit yg berbeda, sehingga harus dirawat dengan metode yang berbeda pula.

Berikut ini ialah berbagai metode menggunakan lidah buaya untuk perawatan kulit wajah berdasarkan jenis kulitnya:

1. Kulit kering

Orang dengan kulit kering wajib memakai pelembap sebagai bagian dari rangkaian perawatan wajah, untuk meninggalkan iritasi, gatal, perih, ataupun bahkan jerawat.

Gunakan gel lidah buaya atau pelembap dengan ekstrak lidah buaya setelah mencuci wajah. Spray wajah yg mengandung gel lidah buaya juga bisa digunakan di tengah hari ataupun ketika wajah terasa amat kering.

Hindari penerapan lidah buaya pada daerah yang sensitif, kaya mata serta bagian didalam mulut maupun hidung.

2. Kulit normal

Kulit normal sememangnya jarang bermasalah, akan tetapi tentu wajib dirawat untuk meluputkan kekusaman beserta penuaan dini, dan jerawat.

Gunakan gel lidah buaya sebagai pelembap. Masker serta serum wajah yang mengandung ekstrak lidah buaya juga bisa digunakan untuk merawat kulit normal, agar terhindar dari berbagai situasi sulit kulit.

3. Kulit berminyak

Produk dengan lidah buaya bisa kamu gunakan untuk menjauhi timbulnya jerawat serta meredakan jerawat yg meradang. metodenya ialah dengan mengoleskan gel lidah buaya pada wajah, diamkan selama 10-15 menit, lalu bilas hingga bersih.

Hindari pemakaian produk lidah buaya dengan bahan pelembap lain yang mengandung lanolin maupun minyak mineral, agar kulit tak terasa semakin berminyak.

4. Kulit sensitif

Bagi kamu yang mendapati kulit sensitif, pilihlah produk lidah buaya yang tidak mengandung parfum maupun alkohol karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit.

Kamu dapat menggunakan tabir surya yang dilengkapi ekstrak lidah buaya untuk menanggulangi rasa perih serta panas pada kulit wajah akibat paparan sinar matahari.

Lidah buaya juga bisa membantu mempercepat penyembuhan luka lecet maupun luka bakar ringan beserta bentol di wajah. Caranya, bersihkan wajah dengan sabun berbahan lembut serta air bersih, lalu oleskan gel lidah buaya pada wajah. Biarkan gel lidah buaya hingga mengering selama sejumlah menit, lalu bilas.

Gel lidah buaya dapat dioleskan dua kali sehari, beserta cobalah untuk menentukan produk yang mengandung lidah buaya murni dengan konsentrasi terbaik.

Tetapi mesti diingat, tak semua orang sepadan dengan lidah buaya. apabila muncul ruam kemerahan, gatal, maupun perih pada kulit setelah diolesi lidah buaya, kemungkinan kamu mendapati iritasi ataupun alergi. Segera bilas beserta hentikan pemakaian produk. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter kulit untuk memperoleh pengobatan serta saran pendayagunaan lidah buaya yang aman.

Apa Itu Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera) adalah spesies tumbuhan dengan daun berdaging tebal dari genus Aloe. Tumbuhan ini bersifat menahun, berasal dari Jazirah Arab, beserta tanaman liarnya sudah menyebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, serta kering di berbagai belahan dunia. Tanaman lidah buaya banyak dibudidayakan untuk pertanian, pengobatan, beserta tanaman hias, beserta bisa juga ditanam didalam pot.

Lidah buaya banyak ditemui di dalam produk semacam minuman, olesan untuk kulit, kosmetika, ataupun obat luar untuk luka bakar. Walaupun banyak dibutuhkan secara tradisional atau komersial, uji klinis mengenai tanaman ini belum membuktikan keefektifan maupun keamanan ekstrak lidah buaya untuk pengobatan atau kecantikan.

Ciri-Ciri Aloe Vera

Aloe vera yakni tumbuhan tanpa batang ataupun berbatang pendek, dengan tinggi hingga 60–100 cm serta bisa berkembang biak dengan tunas. Dedaunannya berdaging tebal, berwarna hijau ataupun hijau keabuan, beserta beberapa varietas mendapati bintik putih pada permukaan batangnya. Pinggir daunnya berbentuk serrata (seperti gergaji) dengan gerigi putih kecil. Bunga-bunganya tumbuh pada musim panas di sebentuk tangkai setinggi hingga 90 cm. Setiap bunga tersebut berposisi menggantung, beserta mahkotanya berbentuk tabung sepanjang 2–3 cm. semacam spesies-spesies Aloe lainnya, Aloe vera memproduksi simbiosis mikoriza arbuskula bersama jamur, sehingga memajukan ketersediaan mineral dari tanah. Daun Aloe vera mengandung senyawa-senyawa fitokimia yg sedang diteliti bioaktivitasnya, kaya senyawa manan terasetilasi, polimanan, antrakuinon C-glikosida, beserta senyawa antrakuinon lain kaya emodin beserta senyawa-senyawa lektin.

Penggolongan beserta Penamaan

Selain Aloe vera, lidah buaya mempunyai banyak kata ilmiah sinonim: A. barbadensis Mill., Aloe indica Royle, Aloe perfoliata L. var. vera and A. vulgaris Lam. kata kedua (epitet spesifik) vera berasal dari bahasa Latin yg berarti "sungguhan" maupun "asli". sebagian literatur menyebut Aloe vera dengan bintik-bintik putih sebagai Aloe vera var. chinensis; kedapatan juga pendapat bahwa Aloe vera berbintik tersebut masih satu spesies dengan A. massawana. Deskripsi spesies lidah buaya pertama kali dibuat oleh Carolus Linnaeus pada 1753 dengan sebutan Aloe perfoliata var. vera. Deksripsi lidah buaya kemudian dibuat lagi oleh Nicolaas Laurens Burman dengan sebutan Aloe vera di dalam Flora Indica pada 6 April 1768, serta sekali lagi oleh Philip Miller dengan sebutan Aloe barbadensis di dalam Gardener's Dictionary sepuluh hari kemudian.

Penelitian dengan teknik-teknik perbandingan DNA memperlihatkan bahwa Aloe vera berkerabat relatif dekat dengan Aloe perryi, suatu spesies endemik dari Yaman.. Perbandingan DNA lain dengan teknik perbandingan urutan DNA kloroplas serta pemrofilan mikrosatelit menerangkan kekerabatan dekat dengan Aloe forbesii, Aloe inermis, Aloe scobinifolia, Aloe sinkatana, and Aloe striata. Kecuali A. striata yang berasal dari Afrika Selatan, spesies-spesies Aloe tersebut berasal dari Kepulauan Suquthra/Sokotra di Yaman, Somalia, beserta Sudan. Akibat tak jelasnya asal populasi alamiah dari lidah buaya, sebagian penulis berpendapat bahwa Aloe vera kemungkinan berasal dari hasil persilangan.

Persebaran

Lidah buaya dianggap sebagai spesies asli Jazirah Arab bagian barat daya. tetapi, manusia sudah menanamnya di berbagai belahan dunia, sehingga mendapati naturalisasi di berbagai lokasi semacam Afrika Utara, Sudan beserta negara-negara sekitarnya, Spanyol Selatan, Kepulauan Kanarias, Tanjung Verde, Kepulauan Madeira. Spesies ini juga mulai dibudidayakan di Tiongkok beserta Eropa bagian selatan sejak abad ke-17. Kini, tanaman ini banyak dibudidayakan di kawasan tropis beserta subtropis, dan kawasan-kawasan kering di Benua Amerika, Asia, serta Australia.

Budidaya

Budidaya lidah buaya didalam skala besar tumbuh di Australia, Bangladesh, Kuba, Republik Dominika, Tiongkok, Meksiko, India, Jamaika, Spanyol, Kenya, Tanzania, Afrika Selatan, beserta Amerika Serikat. Hasil pertanian lidah buaya banyak dijadikan bahan baku kosmetika. Spesies ini juga banyak ditanam sebagai tanaman hias karena kekhasan bentuknya, bunganya, beserta daunnya yang berdaging tebal. Selain itu, lidah buaya juga ditanam di kebun karena secara reputasinya sebagai tumbuhan obat. sebab daunnya yang tebal sehingga memudahkan mengarsip air, tanaman ini selaras untuk kebun-kebun di lokasi bercurah hujan rendah. Tanaman ini mampu hidup di zona 8 hingga 11 didalam sistem penomoran Kementerian Pertanian AS, tapi tidak tahan jalad (embun beku) ataupun salju. Spesies ini mempunyai ketahanan relatif tinggi berkenaan kebanyakan hama serangga, akan tetapi rentan terganggu oleh grup Tetranychidae ("kutu laba-laba"), Pseudococcidae ("koya"), Coccoidea ("serangga sisik"), serta Aphidoidea ("kutu daun").

Jika ditanam didalam pot, lidah buaya menginginkan tanah yg cukup kering serta berpasir dan cahaya matahari yang cukup. Tanaman Aloe bisa "terluka bakar" kalau terkena matahari yg terlalu kuat serta bisa mengerut kalau tanahnya terlalu lembap. Pot tanah liat (terakota) yang berpori bisa membantu membela tanah tentu kering. Penyiraman tanaman ini cuma diusulkan setelah tanah telah benar-benar kering. dalam pot, tunas-tunas kecil bisa tumbuh di sekitar tanaman asli, beserta bisa dipindahkan ke pot lain agar tanaman induknya mempunyai ruang cukup untuk tumbuh serta untuk meninggalkan serangan hama. Pada negara dengan musim dingin, lidah buaya bisa berhenti tumbuh beberapa saat saat suhu terlalu dingin, sehingga diperlukan tambahan kelembapan. di lokasi yg mendapati jalad ataupun salju, tanaman ini bisa disimpan didalam ruangan maupun di tempat tinggal kaca yg dihangatkan.

pendayagunaan


Produk kesehatan komersial
Dua zat yg dilalui dari lidah buaya dibutuhkan dalam produk kesehatan komersial, yakni gelnya yang tidak berwarna atau lateksnya yang berwarna kuning. Gel lidah buaya dibutuhkan untuk obat oles untuk berbagai gejala kulit, kaya luka bakar, luka, radang, radang dingin, psioriasis, Herpes labialis, ataupun kulit terlalu kering. Lateks lidah buaya dijadikan produk (baik bahan itu sendiri atau digabungkan dengan bahan lain) untuk obat yang ditelan untuk menyembuhkan sembelit.

Penelitian Manfaat
Menurut Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH), tidak ada bukti ilmiah yang cukup bahwa lidah buaya benar-benar efektif didalam pemakaiannya oleh kategori biasa, termasuk sebagai obat luar untuk penyembuhan luka. beberapa saat itu, situs kesehatan Drugs.com menyebut bahwa termuat bukti yang saling bertentangan (mendukung ataupun menolak) berkenaan pemakaian lidah buaya untuk menyembuhkan luka beserta luka bakar. Situs itu juga menuturkan adanya sedikit bukti bahwa penerapan topikal produk-produk lidah buaya bisa membantu penyembuhan gejala psioriasis atau radang tertentu pada kulit.

Suplemen Makanan
Gel lidah buaya banyak ditambahkan didalam produk-produk komersial semacam yogurt, minuman, beserta makanan-makanan manis. Jus lidah buaya sering dipromosikan manfaatnya untuk sistem pencernaan, tapi penelitian ilmiah tak mendapatkan bukti klaim ini beserta badan-badan pengawas makanan serta obat-obatan juga belum tersedia yang menyetujui klaim tersebut.

Pengobatan Tradisional
Lidah buaya dipakai dalam berbagai ilmu pengobatan tradisional untuk mengobati kulit. Catatan sejarah terawal pemakaian lidah buaya kedapatan di Papirus Ebers dari Mesir abad ke-16 SM.:18 Pada abad ke-1 M, pemakaiannya dicatat di dalam De Materia Medica karya tabib Yunani Pedanius Dioskorides, serta Naturalis Historia karya penulis Romawi Plinius Tua.:20 Di Bizantium abad ke-6 M, pendayagunaan tanaman ini dicatat didalam Juliana Anicia Codex.:9 didalam pengobatan Ayurweda tumbuhan ini disebut kathalai (sama dengan tumbuhan agave). :196 (lidah buaya), 117 (agave).

Produk Lain
Lidah buaya dibutuhkan dalam produk tisu wajah beserta dipromosikan sebagai pelembap serta anti-radang untuk hidung. Perusahaan-perusahaan kosmetik menambahkan getah lidah buaya maupun bahan-bahan turunan lainnya di dalam produk-produk kaya makeup, tisu, pelembap, sabun, tabir surya, krim cukur, beserta sampo. semacam tinjauan akademis menerangkan bahwa bahan-bahan lidah buaya ditambahkan karena efeknya sebagai pelembap beserta pelunak.

Sifat Racun

Senyawa aloin yang dihasilkan sejumlah spesies Aloe yakni bahan lazim didalam pencahar yg dijual bebas di Amerika Serikat hingga tahun 2002. Pada tahun tersebut, Badan Pengawas Obat serta Makanan AS melarang bahan tersebut karena perusahaan-perusahaan produsennya tidak menyuguhkan data keselamatan yang cukup. Lidah buaya berpotensi mempunyai sifat racun, beserta pada dosis tertentu akan mendatangkan sifat racun terlebihnya ketika ditelan. Sifat racun ini bisa dikurangi saat senyawa aloin dipisahkan saat pengumpulan, yang terjadi ketika warna lidah buaya dihilangkan. termuat bukti kuat bahwa konsumsi ekstrak lidah buaya berlebihan menambah keaktifan karsinogen (pembentukan tumor) pada tikus percobaan, tapi efek ini tak tumbuh pada ekstrak yang warnanya dihilangkan. Lidah buaya yang dikonsumsi dengan metode ditelan juga bisa memangkas kadar gula darah, mengakibatkan kram perut, diare, serta hepatitis akut, tapi bukti efek-efek ini masih belum pasti. Konsumsi lidah buaya secara kronik maupun terus-menerus (1 gram per hari) bisa menyulut efek samping berupa hematuria, penurunan berat badan, dan kelainan jantung maupun ginjal. Menurut NIH, pendayagunaan ekstrak lidah buaya dengan metode dioles kemungkinan besar aman. Mengikuti pedoman dari Proposisi 65 Kalifornia 1986, Dinas Penilaian Bahaya Kesehatan kalangan (OEHHA) negara bagian tersebut memasukkan lidah buaya sebagai "bahan kimia yg dipahami negara bagian ini memicu kanker serta racun untuk peranan reproduksi".

Produk lidah buaya yg ditelan bisa mengakibatkan efek samping akibat interaksi dengan obat-obat resep, kaya obat darah beku, diabetes, penyakit jantung, bahan-bahan penurun kadar kalium (seperti Digoxin), beserta diuretik.