Fakta Unik Ayam Betutu, Kuliner Khas Bali yang Terpengaruh Budaya Majapahit

Cita rasanya yg pedas, kaya akan rempah, membikin orang-orang terlena dengan kenikmatan hidangan khas Bali satu ini.

Ayam betutu, sajian Pulau Dewata kini sudah merambah ke sejumlah kota besar di Indonesia.

Makanan ini lazimnya memakai ayam beserta bebek.

Hasil akhirnya tekstur daging yg empuk serta dipenuhi bumbu cabai serta base genep khas Bali .

Di balik rasa pedasnya yg khas, sejarah dari hidangan ini juga seru untuk dibahas.

Setiap daerah di Bali mempunyai gaya masakan betutu, tapi paling tersohor yaitu betutu khas Gilimanuk.

“Kalau kita lihat di Bali bebek maupun ayam betutu itu sungguh-sungguh pekat asal muasalnya dengan daerah Gianyar daerah Ubud, Bali sana,” jelas Sejarawan Kuliner Fadly Rahman di dalam tayangan "Tradisi Asli Nusantara: Ayam Betutu" dari akun YouTube Televisi Edukasi, yang tayang pada Mei 2019 lalu.

Hidangan ini berkembang ke kawasan Gilimanuk, Jembrana.

Ayam betutu kini ibarat ikon kuliner khas Bali yg benar-benar diketahui pelancong mancanegara.

Ayam betutu
Cara masak yang unik nan rumit Dulunya, hidangan ini cuma disajikan saat upacara adat.

Ayam betutu tradisional dimasak dengan teknik yang unik nan rumit, dan memakan waktu yang panjang.

Tradisi mengolah betutu secara tradisional yaitu ayam utuh dilapisi daun pinang lalu diberi bara sekam maupun dikubur di dalam tanah dengan bara sehingga menimbulkan temperatur panas tertentu.

Ayam "dikubur" selama delapan sampai sepuluh jam.

Ini Ibarat oven alami kaya proses memanggang.

Seiring perkembangan zaman, teknik tradisional masih selalu dimanfaatkan walau terhitung telah jarang.

“Sekarang telah ada teknik masak presto yang telah memproses kematangan daging ayam ataupun bebek cuma sekitar 5 jam beserta tak lama,” jelas Fadly.

Pengaruh Majapahit
Betutu sendiri artinya yakni proses mengolah daging yang biasanya memakai ayam serta bebek.

Jadi, betutu sejatinya bukan istilah makanan melainkan proses memasak daging ayam ataupun bebek.

Satu hunian makan ayam betutu yang populer di Bali adalah hunian makan Men Tempeh.

rumah makan ini kerap disebut-sebut sebagai pelopor ayam betutu khas Gilimanuk.

Putu Okta Damayanti, pemiliki rumah makan Men Tempeh, menggambarkan arti kata betutu tersebut.

“Betutu kalau orang Bali bilang, ‘be’ itu ayam maupun daging gitu, ‘tutu’ itu masakan yg masih kering lalu direbus ‘nyat-nyat’” jelas Putu.

penyimpanan betutu sendiri betul-betul khas menjadi diberi lapisan pembungkus daun pinang, lalu diberi bara sekam, kemudian dimasukan ke di dalam tanah dari batu-batu yang telah di panaskan.

“Cara perbahanan ini merupkan warisan dari masa Majapahit merupakan masa abad ke-16, ketika pengaruh Islam masuk ke tanah Jawa," papar Fadly.

Ia menuturkan, banyak orang Majapahit yang merupakan pemeluk Hindu akhirnya pergi lokasi Bali.

Berbagai pengaruh budaya yang tersedia di masa Majapahit akhirnya beralih ke Bali salah satunya kuliner.

Beberapa kuliner khas Bali hasil pengaruh budaya Majapahit, misalnya lawar serta juga betutu.

Juga termasuk perubahan bahan masakan, semacam pengaruh cabai di masakan Bali, termasuk rasa pedas serta berempah yg menjadi ciri khas Ayam Betutu.

Ternyata Ayam Betutu Hidangan Khas Bali Punya Sejarah Unik, Ada Pengaruh Budaya Majapahit

Ayam Betutu yaitu kuliner khas Bali yg tak asing lagi namanya di tanah air.

Betutu yakni lauk yang tercipta dari ayam yang berisi bumbu, kemudian dipanggang didalam api sekam.

Cita rasanya yang pedas, kaya akan rempah, membangun orang-orang terlena dengan kenikmatan hidangan khas Bali satu ini.

Ayam betutu, sajian Pulau Dewata kini sudah merambah ke sejumlah kota besar di Indonesia.

Makanan ini umumnya memakai ayam beserta bebek. Hasil akhirnya tekstur daging yang empuk serta dipenuhi bumbu cabai serta base genep khas Bali.

Di balik rasa pedasnya yang khas, sejarah dari hidangan ini juga seru untuk dibahas. Setiap daerah di Bali mempunyai gaya masakan betutu, tapi paling populer adalah betutu khas Gilimanuk.

“Kalau kita lihat di Bali bebek ataupun ayam betutu itu betul-betul pekat asal muasalnya dengan area Gianyar area Ubud, Bali sana,” jelas Sejarawan Kuliner Fadly Rahman didalam tayangan "Tradisi Asli Nusantara: Ayam Betutu" dari akun YouTube Televisi Edukasi, yg tayang pada Mei 2019 lalu.

Hidangan ini berkembang ke kawasan Gilimanuk, Jembrana. Ayam betutu kini ibarat ikon kuliner khas Bali yg sungguh-sungguh dipahami pengunjung mancanegara.

Cara masak yg unik nan rumit

Dulunya, hidangan ini cuma disajikan saat upacara adat. Ayam betutu tradisional dimasak dengan cara yang unik nan rumit, beserta memakan waktu yang panjang.

Tradisi mengolah betutu secara tradisional yaitu ayam utuh dilapisi daun pinang lalu diberi bara sekam ataupun dikubur didalam tanah dengan bara sehingga memproduksi temperatur panas tertentu.

Ayam "dikubur" selama delapan sampai sepuluh jam.

Ini Ibarat oven alami semacam proses memanggang. Seiring perkembangan zaman, teknik tradisional masih senantiasa dimanfaatkan walau terhitung telah jarang.

“Sekarang telah ada teknik masak presto yg telah memproses kematangan daging ayam maupun bebek cuma sekitar 5 jam beserta tak lama,” jelas Fadly.

Pengaruh Majapahit

Betutu sendiri artinya yaitu proses mengolah daging yang biasanya memakai ayam beserta bebek.

Jadi, betutu sejatinya bukan istilah makanan melainkan proses memasak daging ayam maupun bebek.

Salah satu hunian makan ayam betutu yg beken di Bali adalah rumah makan Men Tempeh.

rumah makan ini kerap disebut-sebut sebagai pelopor ayam betutu khas Gilimanuk.

Putu Okta Damayanti, pemiliki rumah makan Men Tempeh, mendeskripsikan arti sebutan betutu tersebut.

“Betutu kalau orang Bali bilang, ‘be’ itu ayam maupun daging gitu, ‘tutu’ itu masakan yang masih kering lalu direbus ‘nyat-nyat’” jelas Putu.

dokumentasi betutu sendiri betul-betul khas menjadi diberi lapisan pembungkus daun pinang, lalu diberi bara sekam, kemudian dimasukan ke didalam tanah dari batu-batu yang telah di panaskan.

“Cara dokumentasi ini merupkan warisan dari masa Majapahit yaitu masa abad ke-16, ketika pengaruh Islam masuk ke tanah Jawa," papar Fadly.

Ia menuturkan, banyak orang Majapahit yg merupakan pemeluk Hindu akhirnya pergi lokasi Bali.

Berbagai pengaruh budaya yg tersedia di masa Majapahit akhirnya beralih ke Bali salah satunya kuliner.

Beberapa kuliner khas Bali hasil pengaruh budaya Majapahit, misalnya lawar beserta juga betutu. Juga termasuk perubahan bahan masakan, kaya pengaruh cabai di masakan Bali, termasuk rasa pedas serta berempah yang menjadi ciri khas Ayam Betutu.