Bacaan Niat & Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri dalam Pandemi Corona

Dalam pandemi Corona (COVID-19), Shalat tarawih bisa diselenggarakan di hunian secara sendiri maupun berjemaah dengan keluarga inti. Berikut niat serta tata teknik sholat tarawih sendirian.

Salat tarawih yakni salat sunah yg khusus dilakukan pada bulan Ramadan. Salat ini bisa dimanifestasikan secara sendiri ataupun berjemaah. Saat pandemi Corona (COVID-19), berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020, salat tarawih bisa dikonkretkan secara sendiri maupun berjemaah dengan keluarga inti di rumah.

Keutamaan salat tarawih pada Ramadan bisa diamati dari sabda Nabi Muhammad saw., "Barangsiapa beribadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman serta ikhlas, maka diampuni baginya dosa yg sudah lampau," (H.R. al-Bukhari, Muslim, serta lainnya).

Salat Tarawih Saat Pandemi Corona

lazimnya, setiap Ramadan, jemaah salat isya akan lebih berlimpah karena umat Islam kemudian mengerjakan salat tarawih. Pada dasarnya, salat tarawih sebaiknya direalisasikan secara berjemaah, merujuk riwayat Aisyah, bahwa Nabi Muhammad mengerjakan salat pada bulan Ramadan, kemudian beberapa orang mengikuti salat beliau (berjemaah).

tapi, tahun ini, berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2020 mengenai Penyelenggaraan Ibadah di dalam Situasi berlangsung Wabah COVID-19, disebutkan, andaikan seorang muslim berada di kawasan yang potensi penularannya tinggi ataupun sungguh-sungguh tinggi, maka ia boleh menghindari salat tarawih di masjid maupun wilayah lazim lainnya serta mengerjakan di kediaman.

Selain itu, di dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020 berkenaan Panduan Ibadah Ramadan serta Idul Fitri 1 Syawal 1441H di tengah Pandemi Covid-19, termuat panduan supaya umat Islam mengadakan Salat Tarawih secara individual ataupun berjemaah bersama keluarga inti di rumah.

Dalam Tuntunan Ibadah pada bulan Ramadhan di Masa Darurat COVID-19 (2020) oleh Majelis Tarjih serta Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hlm. 34) kalau suasana mewabahnya Covid-19 hingga bulan Ramadan serta Syawal mendatang tidak mendapati penurunan, maka salat tarawih dimanifestasikan di hunian masing-masing serta takmir tidak wajib mengadakan salat berjemaah di masjid, musala serta sejenisnya, termasuk keaktifan Ramadan yg lain (ceramah-ceramah, tadarus berjemaah, iktikaf serta acara berjemaah lainnya).

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menganjurkan masyarakat untuk tentu menyelenggarakan salat tarawih serta Salat idulFitri di tempat tinggal masing-masing melalui Surat Instruksi PBNU Nomor 3945/C.I.34/03/2020 berkenaan Protokol NU Peduli Covid-19.

Niat Salat Tarawih Sendirian

Untuk mengerjakan salat tarawih sendirian, dikutip dari NU Online di dalam tulisan berjudul "Tata cara Shalat Tarawih Sendiri" karya Alhafiz K, niat di dalam bahasa Arab yg dibaca adalah sebagai berikut.


اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT."
Poin yang membedakan niat salat tarawih yang dikerjakan sendiri dengan niat salat tarawih berjemaah terletak pada kata setelah أَدَاءً .
Ketika mengerjakan secara berjemaah dengan posisi sebagai makmum, maka perlu ditambahkan kata مَأْمُوْمًا kemudian لِلهِ تَعَالَى .
Sebaliknya untuk salat tarawih secara sendiri, tidak perlu menambahkan kata مَأْمُوْمًا. Usai kata أَدَاءً langsung لِلهِ تَعَالَى .

Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Terdapat pendapat tentang jumlah rakaat salat tarawih, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat. Dua pendapat tersebut sama-sama memiliki dalil yang kuat.

Dalam Tuntunan Ibadah pada bulan Ramadhan di Masa Darurat COVID-19 (2020) oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hlm. 43), pendapat bahwa salat tersebut dikerjakan 8 rakaat merujuk pada riwayat Aisyah bahwa Nabi saw. "tidak pernah melakukan salat sunah di bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat tiga rakaat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam Buku Saku Ramadan oleh Ma’ruf Khozin, dalil salat tarawih 20 rakaat merujuk pada riwayat 4 tabiin, yaitu Said bin Yazid, Yazid bin Rauman, Yahya bin Said al-Qathan, dan Abdul Aziz bin Rafi’. Riwayat Yazid bin Rauman berbunyi, “Umat Islam di masa Umar beribadah di malam bulan Ramadan dengan 23 rakaat."

Tata Cara Salat Tarawih Sendiri
Tata cara salat tarawih sendirian tidak berbeda dengan salat tarawih berjemaah. Dalam hal ini, umat Islam yang mengerjakan salat tarawih 20 rakaat, melakukannya dengan 2 rakaat sekali salam.
Sementara itu, umat Islam yang mengerjakan salat tarawih 8 rakaat, dalam Tuntunan Ibadah pada bulan Ramadhan di Masa Darurat COVID-19 (2020) oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hlm. 42--43) mengerjakannya 2 rakaat sekali salam atau 4 rakaat sekali salam.
Urut-urutannya adalah sebagai berikut.
  • Mengucapkan niat salat tarawih sendiri berupa kalimat اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
  • Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram
  • Mengucap takbir saat takbiratul ihram
  • Baca taawud dan Surat Al-Fatihah. Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
  • Salam pada rakaat kedua/rakaat keempat.