Kerugian Apa Saja Dalam Kegiatan Impor?

Bisnis internasional adalah tema inti dalam menjalankan bisnis di era globalisasi saat ini. Dalam lingkungan yang kompetitif, suatu bisnis akan bersaing di tingkat global. Dalam bisnis internasional, perusahaan dapat melakukan salah satu dari dua cara seperti impor atau ekspor.

Impor dan ekspor adalah dua cara dasar dan utama menjalankan bisnis. Setiap kali perusahaan terlibat dalam bisnis internasional, ada banyak faktor yang mempengaruhi bisnis. Karenanya ada keuntungan dan kerugian dari impor dan ekspor.

Impor adalah barang dan jasa asing yang dibeli oleh penduduk suatu negara. Penduduk termasuk warga negara, bisnis, dan pemerintah. Tidak masalah bagimana impor atau bagaimana mereka dikirim. Mereka dapat dikirim melalui berbagai sarana, salah satunya menggunakan pesawat. Jika mereka diproduksi di negara asing dan dijual kepada penduduk domestik, mereka adalah impor.

Bahkan produk dan layanan pariwisata adalah impor. Saat Anda bepergian ke luar negeri, Anda mengimpor suvenir yang Anda beli di perjalanan.

Kerugian apa saja dalam kegiatan impor?

Jika suatu negara mengimpor lebih banyak dari ekspor, ia mengalami defisit perdagangan. Ketika suatu negara memiliki defisit perdagangan, ia harus meminjam dari negara lain untuk membayar impor tambahan. Mengapa?

1. Kegiatan impor membuat negara bergantung pada kekuatan politik dan ekonomi negara lain. Itu benar, terutama jika mengimpor komoditas, seperti makanan, minyak, dan bahan-bahan industri. Kerugian dalam kegiatan impor akan menjadi berbahaya, jika bergantung pada kekuatan asing untuk menjaga populasinya.

2. Negara-negara dengan tingkat impor tinggi harus meningkatkan cadangan mata uang asing mereka. Begitulah cara mereka membayar impor. kegiatan itu pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai mata uang domestik, inflasi, dan suku bunga.

3. Perusahaan domestik harus bersaing dengan impor. Bisnis kecil yang tidak dapat bersaing akan gagal (Bangkrut). Karena mereka menciptakan 65 persen dari semua pekerjaan baru, yang akan memengaruhi pekerjaan.

Jika impor kurang dari ekspor, itu menciptakan surplus perdagangan. Dan akhirnya, ekspor membantu perusahaan domestik mendapatkan keunggulan kompetitif. Melalui ekspor, mereka belajar memproduksi berbagai barang dan jasa yang dituntut secara global.

Di Negara-negara luar, mereka melakukan upaya cara meningkatkan ekspor, salah satu caranya ialah dengan meningkatkan proteksionisme perdagangan. Mereka menaikkan tarif (pajak) untuk impor, sehingga menjadikannya lebih mahal. Masalah dengan strategi ini adalah negara-negara lain juga segera membalas menaikkan tarif (pajak) impor. Jika terus berlanjut, hal demikian akan mengakibatkan terjadinya perang dagang yang merusak perdagangan global dalam jangka panjang. Sebenarnya, ini adalah salah satu penyebab dilema yang sering membuat depresi hebat.