Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Dengan Bawang Putih

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana darah memompa dari jantung masuk secara meningkat ke dinding arteri (pembuluh darah bersih).

Tekanan darah pada orang yang sehat dikatakan normal bila tensinya kurang dari atau setara 120/80 mm Hg.  Angka 120 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Sementara angka 80 berarti tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa lagi atau kerap disebut tekanan diastolik. Tekanan darah juga di kategorikan normal, apa bila berada di bawah 140/90.

Bila tekanan darah tinggi, darah bergerak melalui arteri lebih kuat. Hal ini meningkatkan tekanan pada jaringan halus di arteri dan merusak pembuluh darah.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini, juga dikenal sebagai “pembunuh diam-diam / silent killer” karena jarang memiliki gejala yang jelas, sampai telah melakukan kerusakan signifikan pada jantung.

Karena kebanyakan orang tidak memiliki gejala yang terlihat, mereka tidak sadar bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Dengan Bawang Putih

Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Dengan Bawang Putih

Berikut ini adalah resep rumahan untuk cara menurunkan tekanan darah tinggi dengan menggunakan bawang putih.

Bahan-bahan
  • 3 siung bawang putih
  • Air secukupnya

Cara membuatnya
  1. Cuci bawang putih hingga bersih kemudian ditumbuk hingga halus
  2. Tambahkan air secukupnya, kemudian peras dan di saring

Jika Anda ingin menggunakan ini
Minumlah ramuan ini secara rutin sekali sehari

Catatan:
Anda juga bisa menyiapkan 3 siaun bawang putih, lalu panggang dengan api, konsumsi langsung setiap pagi selama 7 hari

Mengapa ini bekerja?
Bawang putih telah banyak digunakan oleh orang untuk menurunkan tekanan darah (1).

Menurut satu studi klinis, khasiat bawang putih mungkin memiliki efek lebih besar daripada tablet bubuk bawang putih biasa (2).

Satu review 2012 mencatat sebuah penelitian terhadap 89 orang dengan tekanan darah tinggi yang menemukan penurunan 6-12 mm Hg (3).

Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Anda dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi dengan memiliki gaya hidup sehat. Ini berarti mencakup beberapa cara seperti:

Mengonsumsi makanan sehat

Untuk membantu mengatur tekanan darah Anda, Anda harus membatasi jumlah sodium (garam) yang Anda makan, dan meningkatkan jumlah potassium dalam makanan Anda.

Hal ini juga penting untuk makan makanan yang lebih rendah lemak, serta perbanyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Berolahraga teratur

Olahraga dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat dan menurunkan tekanan darah Anda.

Anda harus mencoba untuk mendapatkan latihan aerobik intensitas sedang setidaknya 2 setengah jam per minggu, atau latihan aerobik intensitas tinggi selama 1 jam dan 15 menit per minggu.

Latihan aerobik, seperti jalan cepat, adalah latihan dimana jantung Anda berdetak lebih kencang dan Anda menggunakan lebih banyak oksigen dari biasanya.

Berada pada berat badan yang sehat.

Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Mempertahankan berat badan yang sehat dapat membantu Anda mengendalikan tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko Anda untuk masalah kesehatan lainnya.

Tidak merokok

Merokok menyebabkan tekanan darah dan membuat Anda berisiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke.

Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika Anda merokok, bicarakan dengan dokter Anda untuk mendapatkan bantuan dalam menemukan cara terbaik agar Anda berhenti merokok.

Mengelola stres

Belajar bagaimana rileks dan mengatur stres bisa meningkatkan kesehatan emosional dan fisik Anda dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Teknik manajemen stres meliputi berolahraga, mendengarkan musik, memusatkan perhatian pada sesuatu yang tenang atau damai, dan bermeditasi.

Jika Anda sudah memiliki tekanan darah tinggi, penting untuk mencegahnya agar tidak bertambah parah atau menyebabkan komplikasi.

Pengertian Hipertensi

Hipertensi ialah kata medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Keadaan ini dapat menyebabkan berbagai ragam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus meninggikan risiko insiden penyakit jantung, stroke, malahan kematian.

Tekanan darah sanggup diartikan sebagai vitalitas yang diutarakan oleh sirkulasi darah mengenai dinding arteri tubuh, adalah pembuluh darah prinsipil yang berada di dalam tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah juga seberapa keras jantung bekerja. Semakin berlimpah darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin tinggi.

Hipertensi bisa diketahui dengan teratur melakukan pemeriksaan tekanan darah. Setidaknya, orang dewasa disarankan untuk menyelenggarakan pemeriksaan darah, mencakup tekanan darah setiap lima tahun sekali.

Penulisan hasil tekanan darah berupa dua angka. Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi maupun berdetak. Beberapa saat itu, angka kedua maupun diastolik mewakili tekanan didalam pembuluh darah sewaktu jantung beristirahat di antara detaknya.

Seseorang dapat dikatakan menghadapi hipertensi bila pembacaan tekanan darah sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih banyak dari 140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik menampilkan hasil yang lebih gadang dari 90 mmHg.

Seiring bertambahnya usia, seseorang bakal memiliki kemungkinan yang lebih gede untuk menghadapi hipertensi. Sebagian faktor yang sanggup meninggikan risiko hipertensi yaitu:Berusia di atas 65 tahun. Konsumsi makanan tinggi garam berlebihan. surplus berat fisik atau obesitas. Adanya riwayat keluarga dengan kualifikasi medis yang sama. Kurang asupan buah dan sayuran. Jarang berolahraga. Mengonsumsi terlalu melimpah makanan ataupun minuman yang menyimpan kafein. Mengonsumsi minuman beralkohol.

kendatipun demikian, efek hipertensi dapat dicegah dengan mengonversikan gaya hidup serta pola makan jadi lebih sehat secara rutin. Penuhi asupan gizi fisik seimbang, asupan cairan harian tubuh, juga berolahraga secara runtut.

Hipertensi terbagi jadi dua jenis, ialah hipertensi primer dan sekunder. Masing-masing mempunyai penyebab yang berbeda, semacam berikut ini.

1. Hipertensi Primer

Sering kali, penyebab kejadian hipertensi pada mayoritas orang dewasa enggak diketahui. Hipertensi primer menjurus berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang mendapati tekanan darah tinggi karena kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi sekunder mengarah muncul tiba-tiba juga menyebabkan tekanan darah lebih gadang daripada hipertensi primer.

Berbagai situasi yang akan sebabkan hipertensi sekunder, antara lain:Obstruktif sleep apnea (OSA). problem ginjal. Tumor kelenjar adrenal. situasi sulit tiroid. Cacat bawaan di pembuluh darah. Obat-obatan, kayak pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.Obat-obatan terlarang.Gejala

Seseorang yang mengidap hipertensi bakal merasakan sejumlah gejala yang timbul, antara lain:Sakit kepala; Lemas; dilema penglihatan; Nyeri dada; Sesak napas; Aritmia; juga Adanya darah di dalam urine.

Diagnosis Hipertensi

Dokter ataupun tenaga ahli umumnya akan memakaikan manset lengan tiup di sekitar lengan juga mengukur tekanan darah dengan memanfaatkan alat pengukur tekanan.Hasil pengukuran tekanan darah dibagi jadi empat grup umum:Tekanan darah normal yakni tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.

Prahipertensi merupakan tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg, ataupun tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80–89 mmHg. Prahipertensi mengarah dapat memburuk dari waktu ke waktu. Hipertensi tahap 1 ialah tekanan sistolik berkisar 140–159 mmHg, atau tekanan diastolik berkisar 90–99 mm Hg. Hipertensi tahap 2 terhitung lebih parah. Hipertensi tahap 2 ialah tekanan sistolik 160 mmHg ataupun lebih besar, ataupun tekanan diastolik 100 mmHg atau lebih gede.

Pengobatan Hipertensi

Sebagian pengidap hipertensi wajib mengonsumsi obat seumur hidup guna mengatur tekanan darah. Namun, apabila tekanan darah udah terkendali melalui perubahan pola hidup , penurunan dosis obat atau konsumsinya bisa dihentikan. Perhatikan selalu dosis obat yang diungkapkan dan pengaruh negatif yang mungkin terjadi.

Obat-obatan yang lazimnya diberikan kepada para pengidap hipertensi, antara lain:Obat untuk membuang ekses garam serta cairan di badan melalui urine. Karena, hipertensi bikin pengidapnya rentan mengenai kadar garam tinggi didalam tubuh. Obat untuk melebarkan pembuluh darah alhasil tekanan darah sanggup menurun. Mesti diketahui bahwasanya hipertensi bikin pengidapnya rentan mendapati sumbatan pada pembuluh darah.Obat yang bekerja untuk menunda detak jantung dan melebarkan pembuluh darah.

Obat penurun tekanan darah yang bertugas untuk bikin dinding pembuluh darah lebih rileks.Obat penghambat renin untuk menghalangi kerja enzim yang berperan menaikkan tekanan darah. Seandainya renin bekerja berlebihan, tekanan darah akan naik tak terkendali.Selain konsumsi obat-obatan, pengobatan hipertensi juga dapat dilakukan melalui terapi relaksasi, contohnya terapi meditasi ataupun terapi yoga. Namun, pengobatan hipertensi tak akan berjalan lancar andaikan tidak disertai dengan perubahan pola hidup , semacam menjalani pola makan juga hidup sehat, dan olahraga teratur.

Pencegahan Hipertensi

Terdapat sejumlah langkah yang mampu digelar untuk membendung hipertensi, yaitu:Mengonsumsi makanan sehat. Batasi asupan garam.Mengurangi konsumsi kafein yang berlebihan. Berhenti merokok. Berolahraga secara berkala. melindungi berat badan. menurunkan konsumsi minuman beralkohol.